Ilustrasi: Kemenag
[KENDARI, MASJIDUNA] — Era digital nampaknya menyasar semua sektor. Tak terkecuali sektor urusan agama, khususnya pernikahan. Ya, bagi Anda yang bakal melangsungkan pernikahan dengan pasangannya dalam beberapa bulan ke depan, boleh jadi buku nikah tak lagi dalam bentuk fisik buku. Tapi, buku nikah bakal berbentuk digital.
Kasubdit Mutu, Sarana Prasarana, dan Sistem Informasi Kantor Urusan Agamam (KUA) Kementerian Agama (Kemenag), Jajang Ridwan mengatakan, seluruh layanan KUA, termasuk buku nikah, akan beralih ke digital. Kemenag menargetkan peralihan terrsebut di 2023 ini.
“Target yang ingin kita capai, melalui Sostem Informasi Manajemen Nikah (SIMKAH) ini, layanan di KUA beralih dari manual ke digital, sehingga layanan yang tersaji bisa lebih cepat dan akurat,” ujarnya usai penutupan Workshop SIMKAH Generasi ke-4 Angkatan I bertajuk ‘Meningkatkan Kredibilitas Layanan Pencatatan Nikah’, di Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu (1/4/2023) kemarin.
Baca juga:
- Bagaimana Hukumnya Sholat Menggunakan Masker dalam Kondisi Normal?
- Bagaimana Hukumnya Minum Pil Penunda Haid Supaya Puasa Full
- Batal Puasa Gak Sih, Nyicipin Masakan?
Jajang menerangkan, Kemenag sedang berupaya memenuhi kebutuhan pengolahan data, pemenuhan kuantitas dan kualitas SDM KUA, serta meminimalisasi daerah yang tidak terjangkau. Makanya Kemenag menargetkan buku nikah manual yang menjadi bukti adanya pernikahan bakal beralih ke digital.
“Kita targetkan tahun ini,” imbuhnya.
Direktur Bina KUA dan Keluarga Sakinah, Zainal Mustamin mengatakan, Kemenag terus berupaya melakukan pembaharuan dengan melengkapi fitur, menguatkan keamanan, dan menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak terkait pengembangan aplikasi SIMKAH.
“Kebutuhan kita terhadap teknologi baru akan terus berkembang. Harus terus ditingkatkan,” ujarnya.
Menurutnya, digitalisasi layanan nikah akan diterapkan secara masif untuk menutup peluang penyimpangan dalam pelaksanaan layanan. Setidaknya dengan buku nikah digital dapat mengurangi penyimpangan layanan dengan memperkuat sistem digital secara masif,” pungkasnya.
[AR]
