Foto: dreamstime.com
AL-AKRAM
Oleh: Dr. Izza Rahman, M.A. (Dosen di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka/UHAMKA)
Iqra’ warabbukal-akram. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah.
Manusia lemah dalam pengetahuan, kemampuan, kemauan, dan kebijaksanaan. Manusia memerlukan Tuhan yang baik dan berkenan memberikan banyak hal dan kemudahan yang manusia perlukan.
Allah Maha Memberi kebaikan. Di antara bukti kebaikan-Nya, Allah memberikan pengetahuan sehingga insan dapat memahami penciptaan. Insan yang semula tidak tahu, Allah beri ilmu. Allah mengajari insan dengan membuat firman dan ciptaan dapat terbaca olehnya. Dengan kemampuan membaca, terbuka banyak sekali pengetahuan. Dengan kemauan membaca, terbuka banyak sekali kebaikan.
Allah Maha Melebihkan pemberian. Ilmu insan boleh jadi amatlah terbatas pada awalnya, namun Allah dapat saja memberinya kemampuan belajar dengan sangat cepat. Belajar insan boleh jadi amatlah terbata-bata pada awalnya, namun Allah dapat saja memberinya kemampuan mengajar dengan sangat hebat. Tugas insan adalah membaca dan membacakan. Tak perlu ia merisaukan tambahan ilmu yang ia dapat dari aktivitas belajarnya, ataupun tambahan manfaat yang ia dapat dari aktivitas mengajarnya.
Allah Maha Berlimpah pemberian-Nya. Bila memerintahkan insan membaca, Allah tidaklah sedang menuntut imbalan darinya. Perintah-Nya agar insan membaca bukanlah agar ia segera dihukum atas ketidaktahuannya ataupun kelambatannya dalam menyerap pengetahuan. Tugas membaca diberikan agar insan menyadari dan merasakan segala wujud pemberian dan kasih sayang Tuhan. Dengan membaca dan membaca, insan dapat memandang berlimpahnya pemberian dan menyadari ketidaksanggupannya menghitung nikmat Tuhan.
Di hadapan al-Akram, insan yang menyadari posisinya akan banyak bersyukur dan senang mengikuti petunjuk-Nya. Di hadapan insan, hamba al-Akram akan meneladani sifat-Nya dengan sering memberi dan melebihkan pemberian untuk kebaikan dan kemudahan bagi yang diberi.
[RAN]
5 thoughts on “Ramadan Bersama Asmaul Husna (2)”