[JAKARTA, MASJIDUNA]—Nama Rakin Niass bagi pecinta musik rapp di tanah air barangkali masih terbilang asing. Namun bagi masyarakat Inggris, Rakin adalah rapper yang punya talenta berbeda. Dia berbeda bukan karena berkulit hitam tapi juga karena membawakan nilai-nilai keislaman dalam setiap penampilannya.
Simak saja penampilannya di Sufi Festival yang berlangsung di The Tramway, Glasgow, Inggris Juli lalu yang memukau hadirin.
Rakin, yang bernama lengkap Rakin Misbah Adetola Fetuga, lahir London pada 1971. Karir musik rapp-nya dimulai saat bergabung bersama sejumlah kawannya dalam Cash Crew.
Namun, setelah mengucapkan dua kalimat syahadat pada 1992 silam, Rakin mengubah gaya dan memilih menjadi rapp dengan membawakan nilai-nilai dakwah. Hal itu diperkuat setelah dia belajar Islam pada Syeikh Ahmed Ba’biker Abu Bakr As-Sudani. Syekh inilah yang mendorong Rakin agar masuk di jalur dakwah melalui musik rapp.
Masuk ke jalur dakwah pun merupakan semacam penebusan dosa bagi Rakin, karena sebelum menjadi muslim Rakin adalah pecandu alkohol. “Islam menyelamatkan saya,” katanya.
Untuk mewujudkan jalan dakwahnya, Rakin pun membentuk grup Mecca2Madina. Melalui kelompok rapp inilah, sejumlah acara dia hadiri seperti Global Peace and Unity Event Nasheed Contest.
Pada 2010 Rakin meluncurkan album “The Road Less Travelled” dan mulai mengganti nama menjadi Rakin Niass.
Untuk lebih melebarkan jangkauan musiknya, Rakin pun membuka label musik yang diberi nama Crescent Moon Media, Rakin duduk sebagai CEO.
Selain sebagai performer, Rakin juga mengajar Islam dan guru agama di Oasis Academy Hadley. Setiap Ramadhan, sudah menjadi rutin bagi Rakin didapuk sebagai imam taraweh. “Kesibukan saya hanya berdakwah, mengajar, main musik. Saya ingin membantu saudara-saudara muslim yang sedang dililit masalah,” ujarnya.
Di sela-sela kesibukannya, Rakin intens menulis puisi yang dia sebarkan melalui akun twiternya.@RakinNiass. Dia menulis puisi setiap hari yang semua terinspirasi kehidupan Nabi Muhammad. (IMF/foto:Rakin Niass)
