[JAKARTA, MASJIDUNA] – Keluarga besar Nahlatul Ulama (NU) kembali berduka. Salah satu Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Muhammad Sulton Fathoni meninggal dunia di RS Permata Depok, Jawa Barat, Kamis (8/8/2019) dini hari.
Deputi Kepemudaan Kementerian Pemuda dan Olahraga Asrorun Niam Saleh yang juga teman satu kepengurusan di Ikatan Pelajaran Nahdlatul Ulama (IPNU) menginformasikan ihwal berita duka tersebut. “Almarhum wafat di RS Permata Depok Kamis (8/8/2019) dini hari jam 00:47,” ujar Niam kepada MASJIDUNA, Kamis (8/8/2019).
Almarhum rencana akan disemayamkan di kediaman Asrorun Niam Saleh di Kompleks Pondok Pesantren An-Nahdlah Pondok Petir, Bojongsari, Depok, Jawa Barat, untuk dimandikan, dikafani dan disalatkan. “Setelah salat subuh di Masjid Al-Barokah Komplek BDN Depok, bergerak ke PBNU Jalan Kramat Raya 164 Jakarta Pusat,” tambah Niam.
Jenazah Ketua PBNU ini rencana akan disemayamkan dan disalatkan di masjid An-Nahdlah PBNU hingga pukul 09:00 dan dilanjutkan dibawa ke rumah duka di Lumajang Jawa Timur. “Insya Allah tiba di Lumajang pukul 17.00 dan akan dimakamkan di pemakaman keluarga di Lumajang,” imbuh Niam.
Kiprah Sulton di organisasi Nahdlatul Ulama (NU) cukup panjang. Sebelum menjadi pengurus PBNU, pria kelahiran Lumajang, Jawa Timur ini merupakan salah satu Ketua Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU). Saat ini, almarhum juga menjabat sebagai pengurus Majelis Alumni IPNU.
Sebelum menjadi Ketua PBNU, Sulton pernah menjabat Wakil Sekjen PBNU. Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Lembaga Ta’lif wan Nasyr PBNU.
Sulton juga dikenal sebagai akademisi NU. Alumnus magister Universitas Indonesia (UI) ini, saat ini menjabat sebagai Wakil Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Jakarta. Sejumlah buku pernah ia tulis terkait dengan keislaman dan ke-NU-an. [FAR]
