Gus Yahya Berharap Fikih Peradaban Diajarkan di Madrasah NU

[JAKARTA, MASJIDUNA]– Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf berharap agar fikih peradaban yang ia gagas dapat diajarkan di sekolah atau madrasah yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama (NU). “Pada kurikulum madrasah-madrasah NU itu nanti sedang kita upayakan untuk memasukkan elemen pemikiran-pemikiran dalam fikih peradaban,” kata Gus Yahya sapaan Yahya Cholil Staquf usai…

Read More

Usai Pengukuhan, PBNU Tancap Gas Gelar Rapat Gabungan Syuriyah-Tanfidiziyah

[BALIKPAPAN, MASJIDUNA] – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2022-2027 telah dikukuhkan pada Senin (31/1/2022) pagi. Malam harinya, pengurus harian PBNU dari unsur syuriyah dan tanfidziyah langsung menggelar rapat gabungan. Ketua PBNU Amin Said Husni mengatakan rapat gabungan antara pengurus harian syuriyah dan pengurus harian tanfidizyah membahas tiga agenda penting. “Membahas tiga agenda utama; agenda…

Read More

Konbes dan Mubes NU Digelar Masa Pandemi, Tak Ada Cium Tangan Kyai

[JAKARTA, MASJIDUNA]– Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar Musyawarah Besar dan Konferensi Besar (Konbes) Alim Ulama pada tanggal 25-26 September secara luring di Grand Syahid Jakarta. Karena digelar di masa pandemi, maka beberapa tradisi kaum nahdliyin pun tak bisa dilaksanakan seperti berkumpul bersama dan mencium tangan kyai. “Sebenarnya forum ini dilakukan dalam kondisi darurat….

Read More

Alhamdulilah, Kyai Said Aqil Siradj Sembuh dari Covid-19

[JAKARTA, MASJIDUNA]—Setelah dirawat di rumah sakit selama 10 hari, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Agil Siradj sudah dinyatakan sembuh dari corona. Hal itu disampaikan dalam tweeter @nahdlatululama, “Alhamdulillah alā kulli hal. Kami mengucapkan terima kasih yang mendalam untuk segenap untaian doa yang tulus untuk kesembuhan Ketua Umum PBNU Kiai @saidaqil. Alhamdulillah…

Read More

PBNU: Terlalu Ambisius, Pancasila Akan Kehilangan Roh

[JAKARTA, MASJIDUNA]—Bagi umat Islam, ideologi Pancasila merupakan “kalimatun sawa” alias titik temu yang disepakti para pendiri bangsa. Karena itu, kehadiran Pancasila tidak bisa dipilah-pilah. Proses yang dimulai sejak Pidato Soekarno pada 1 Juni 1945, rumusan Piagam Jakarta 22 Juni 1945 yang dihasilkan oleh Tim Sembilan, dan rumusan final yang disahkan oleh PPKI pada 18 Agustus…

Read More