Santri; Antara Kemandirian, Kedisiplinan, Persahabatan dan Rindu

Foto: internet

Oleh: Abed Ashlah (Santri Pondok Pesantren Afkaaruna, Sleman, Yogyakarta) 

SANTRI adalah sebutan untuk seseorang yang belajar dan menuntut  ilmu di pondok pesantren. Menjadi santri dan tinggal di pondok pesantren, tidaklah sama dengan kehidupan di rumah. Hidup di pesantren  diajarkan ilmu agama, hidup mandiri,  disiplin, serta berinteraksi dengan santri lainnya. 

Orang tua mengirim anaknya ke pondok pesantren, dimaksudkan agar  anaknya memahami agama lebih dalam, disiplin, dan lebih mandiri. Hal ini pula yang saya alami, perbedaan antara di rumah dan di pondok pesantren. Saya merasa malas saat berada di rumah. Terkadang, saat di rumah terlalu menggantungkan pada uluran tangan orang tua. Segala sesuatu minta ke orang tua. 

Namun, hal itu semua  terasa berbeda saat berada di pesantren. Saat di pesantren kita dipaksa oleh diri sendiri untuk menjadi lebih mandiri dan disiplin. Saat di  pesantren, tidak ada orang tua, santri harus menghadapi masalah secara mandiri. Di sinilah, posisi  teman bisa membantu segala masalah kita karena itulah sangat penting untuk mempunyai teman di pondok pesantren.

Kehidupan santri tidak jauh dari kata kebersamaan, mengapa? Karena nyatanya di pesantren kita hidup bersama teman sepanjang waktu. Seperti, belajar bersama teman, bermain dengan teman, makan bersama teman, dan lain sebagainya. 

BACA JUGA:

Wakil Ketua KPK Isi Materi Makesta IPNU-IPPNU Komisariat MTs Afkaaruna Yogyakarta

Substansiasi Pendidikan Indonesia

Inilah 5 Sekolah Islam Berstandar Internasional Terbaik di Indonesia

Terkadang terjadi perselisihan di antara teman, serta tersulut emosi yang disebabkan kesalahpahaman. Bahkan di titik ekstrem, mengambil sikap untuk tidak berbicara dengan teman kita. Namun, uniknya niatan untuk  tidak berbicara dengan teman kita tidak pernah berlangsung lama. Penyebabnya, karena terdapat kesadaran, tinggal di pesantren tidak bisa  hidup tanpa teman. Pesan penting dari ini,  berusahalah untuk selalu memaafkan suatu kesalahan yang lainnya. Karena tanpa teman kita tidak akan bisa bergaul dengan nyaman di pondok pesantren.

Di pesantren kita juga harus bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar kita, karena lingkungan di rumah dan lingkunagn di pondok pesantren sangatlah berbeda, mulai dari makanan, tempat tidur, teman, suhu udara dan lain lainnya. Bagaimana cara kita beradaptasi dengan lingkungan?. Kembali kepada diri kita sendiri. Hanya diri kita yang mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar kita. 

Terkadang orang berkata “gak papa, itu lagi adaptasi namanya” Jadi jika kita bertanya kepada teman kita “bagaimana cara beradaptasi?” teman kita tidak bisa menjawabnya karena yang tahu hanya diri kita sendiri. Jadi jika kalian ingin tahu cara agar bisa berdaptasi dengan lingkungan, maka jawabannya diri kitalah yang tahu jawabnnya.  

Masalah yang paling sering terjadi di pondok pesantren salah satunya saat santri yang merasa rindu dengan orang tua yang berada di rumah. terkadang kita merasa rindu dengan orang tua, entah itu karena suatu masalah yang ada di pesantren, atau yang lainnya. Apa yang harus kita lakukan untuk menjaga diri kita dari kondisi seperti itu?  Teman adalah jawabannya. Seorang teman akan menghibur kita saat kita mersa sedih, seorang teman akan membantu kita saat kita dalam keadaan sulit, karena itulah teman sangat penting di dalam kehidupan pondok pesantren.

Jadi, ayo mondok.

[RAN]

4 thoughts on “Santri; Antara Kemandirian, Kedisiplinan, Persahabatan dan Rindu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *