Imam Muslim, Ulama Ahli Hadits Sekaligus Pedagang Sukses

Imam Muslim (sumber foto: Gen Muslim)

[JAKARTA, MASJIDUNA]– Dalam khazamah intelektual Islam, semua mengenal Imam Muslim. Dialah salah satu tokoh pengumpul hadits yang mumpuni dan diakui hingga saat ini bersama gurunya, Imam Bukhori. Kecintaan pada ilmu agama, terutama hadits bahkan sudah tampak sejak masa kanak-kanak.

Penulis kitab Shahih Bukhori ini, lahir di Nisyapur, Iran pada 206 Hijriyah atau 820 Maesehi. Nama lengkapnya, Al-Imam Abul Husain Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairi an-Naisaburi. Tercatat pada usia 12 tahun, ia telah menuntut ilmu hingga ke berbagai pelosok negeri, seperti ke Irak, Syam, Mesir, dan beberapa negara lainnya. Salah satu guru Imam Muslim yang terkenal adalah Imam Bukhari, yang disebut sebagai pemimpin para ahli hadis.

Baca juga: Lomba Tahfidz Quran dan Hadits Nasional Digelar Besok, Terapkan Prokes Covid-19

Tak tanggung-tanggung, Imam Muslim berhasil mengumpulkan sekitar 300.000 hadis. Ia kemudian memilah dan mengevaluasi hadis tersebut hingga menyisakan hadis-hadis sahih, yang dituangkan ke dalam karyanya, Shahih Muslim. Menurut para sejarawan, kitab Shahih Muslim terdiri atas 43 bab yang memuat sekitar 3.300-12.000 hadis. Selain Shahih Muslim, yang kini diakui oleh Muslim Sunni sebagai kitab hadis terbaik kedua setelah Shahih Bukhari, sepanjang hidupnya, Imam Muslim telah banyak melahirkan beragam karya tulis.

Pedagang

Salah satu pekerjaan yang banyak orang tahu, selain ahli dalam ilmu hadits, Imam Muslim juga seorang pedagang sukses. Di kota tempat tinggalnya, Nisyapur, saat itu sudah menjadi kota fashion dari mancanegara. Nah, memanfaatkan hal itu Imam Muslim pun ikut mencari peruntungan dan berhasil. Bagi Imam Muslim berdagang tidaklah menghalangi dalam menuntut dan menyebarkan ilmu. Bahkan di toko tempat ia berdagang, ia masih sempat mengajar.

Baca juga: Begini Cara Rasulullah Mengingatkan Imam Lupa Bacaan dan Gerakan Shalat

Apalagi, dalam Islam seorang tak ada larangan ulama berdagang. Bahkan rasulullah pun pernah menggeluti profesi sebagai pedagang sebelum diangkat menjadi rasul. Tak mengherankan bila perniagaan banyak dijadikan lahan mencari penghidupan umat Islam termasuk para ulamanya. Ya, Imam Muslim ini contohnya.

Ahli hadits besar sepanjang sejarah ini wafat pada Rajab tahun 261 H dalam usia yang belum genap 55 tahun. Dia mewariskan banyak kitab karangannya, selain kitab Shahih Muslim, dia juga menulis At-Tamyiz, sebuah kitab tentang teori kritik hadits (naqdul hadits), At-Thabaqat, dan Asma’ur Rijal.

(IMF/ dari berbagai sumber)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *