[JEMBER, MASJIDUNA] – Beberapa waktu terakhir, istilah “Jumat Berkah” telah populer di tengah masyarakat. Aksi bagi-bagi makanan selepas salat Jumat atau saat hari Jumat telah menjadi tren di tengah masyarakat Indonesia. Namun, ada satu lagi kegiatan dengan tajuk “Jumat Sehat”. Kegiatan ini berupa pengobatan gratis ke masyarakat yang dilakukan setiap Jumat.
Berawal dari proses kontemplasi agar dapat bermanfaat bagi banyak orang, Dokter Agus Burhansyah, seorang dokter di Jember, pada September tahun lalu memberanikan diri untuk menggelar kegiatan pengobatan gratis setiap hari Jumat. “Saya diskusi dengan istri dan keluarga, alhamdulillah mendukung. Kegiatan ini buat bekal kelak,” ucap Dokter Agus saat berbincang dengan MASJIDUNA, Kamis (18/7/2024).
Dokter Agus sebelumnya merupakan kepala RS Perkebunan di Jember. Tiga tahun lalu, ia memasuki purna tugas. Selepas pensiun, sejumlah kegiatan sosial ia lakukan dengan sejumlah koleganya mulai dari alumni saat sekolah SMP hingga alumni SMA. Kegiatan sosial seperti pemberian beasiswa bagi keluarga alumni yang tidak mampu, pembelian hewan kurban, hingga pembagian al-Quran ke warga.

Kegiatan Jumat Sehat digelar di tempat praktik pribadinya yang juga di kediamannya. Rupanya, kegiatan itu mendapat animo positif dari warga sekitar. Di tiga bulan pertama pelaksanakaan, setiap Jumat tempat praktik Dokter Agus dikunjungi rata-rata 25 pasien untuk berobat. Pasien yang datang 100% gratis, tidak dipungut biaya sepeserpun. Sang istri bertugas sebagai admin untuk mendata warga yang hendak berobat. “Alhamdulillah, respons masyarakat positif,” aku Agus.
Menariknya, Dokter Agus mengaku, mayoritas pasien yang hadir di program Jumat Sehat itu tak lain merupakan peserta BPJS. Agus menjumpai sejumlah alasan pasien datang ke tempat kliniknya mengapa tidak memanfaatkan BPJS. Seperti pelayanan yang dinilai tidak memuaskan, antrean yang panjang bahkan hingga berbulan-bulan khususnya untuk kasus yang dianggap tidak emergency, termasuk alasan tidak mendapatkan obat yang dianggap paten.
“Akhirnya, saya buka konsultasi dan buka jejaring rujukan rumah sakit. Kebetulan saya ada akses ke RS Swasta dan RS pemerintah. Kalau dari tempat saya mereka butuh penangana lebih lanjut rujuk ke RS, saya bantu sampai ditangani, sampai dapat kamar, dan tindakan operasi sekalian. Jadi banyak yang bisa dikerjakan.,” urai Agus.
Temuan lainnya yang dijumpai Agus, soal literasi informasi kesehatan yang masih tidak optimal di tengah masyarakat. Keberadaan media sosial yang menyebarkan informasi yang tidak valid kerap menjadi rujukan masyarakat. “Masalahnya, masyarakat terpapar informasi yang tidak tepat mulai soal obat, ramuan herbal, hingga tindakan. Tantangan saat ini soal edukasi kesehatan ke masyarakat agar penyakit ditangani dengan benar,” kata Agus.
Selama 11 bulan Dokter Agus menggelar Jumat Sehat, ada situasi yang ia rasakan yakni berupa kepuasan batin saat menjumpai pasien yang berobat di tempatnya sembuh. “Ungkapan terima kasih yang ikhlas dari masyarakat itu seperti siraman air di dada. Jadi ini memang bagian bentuk tanggungjawab moral saya sebagai dokter,” kata Agus.
Dokter Agus saat ini tengah menyiapkan kegiatan Jumat Sehat dengan menggandeng pondok pesantren atau yayasan yang memang cukup banyak di wilayah Jember. Menurut dia, kegiatan tersebut tentu membutuhkan sumber daya yang besar mulai dari obat-obatan, tenaga kesehatan, termasuk alokasi waktu. “Sedang saya pikirkan untuk memperluas jangkauan,” tutup Agus.
Kegiatan Jumat Sehat digelar setiap hari Jumat selama dua jam, mulai pukul 07.00 – 09.00. Kegiatan ini digelar di tempat praktik Dokter Agus yang berlamat di Jalan Pajajaran H-1 Jember.
[RAN/Foto: Dokumen Pribadi]