Anjuran Keutamaan Puasa Syawal

Ilustrasi: Foto: freepik.com

[JAKARTA, MASJIDNA] — Setelah menyelesaikan kewajiban menjalankan ibadah puasa Ramadan selama satu bulan, masyarakat muslim merayakan Idul Fitri sebagai hari raya besar. Setiap muslim dibolehkan lagi melakukan aktivitas makan dan minum di pagi hingga sore hari.

Tapi terdapat anjuran agar umat muslim melaksanakan puasa sunnah di bulan syawal selama enam hari. Nah dasar puasa sunnah Syawal ini merujuk pada hadis yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, an-Nasa’i, Ahmad, Malik, dan ad-Darimi.

Dari Abi Suhail Ibnu Malik, dari ayahnya (diriwayatkan bahwa) ia telah mendengar Thalhah Ibn ‘Ubaidillah mengatakan: Seorang lelaki dari penduduk Najd datang kepada Rasulullah saw dengan rambut meremang, tidak terdengar gema suaranya dan tidak diketahui apa yang ia katakan sampai ia mendekat, kemudian ternyata ia bertanya tentang Islam. Rasulullah saw menjawab: Lima shalat sehari semalam. Lalu ia bertanya lagi: Apakah ada kewajiban lain atas saya selain itu? Rasulullah saw. menjawab: Tidak, kecuali engkau kerjakan amalan sunnah, kemudian beliau menjelaskan lagi: dan puasa Ramadlan. Orang itu bertanya lagi: Apakah ada kewajiban lain atasku selain (puasa Ramadlan) itu? Beliau menjawab: Tidak ada, kecuali engkau kerjakan amalan sunnah. [HR alBukhari, Muslim, Abu Dawud, an-Nasa’i, Ahmad, Malik, dan ad-Darimi].

Baca juga:

Ada pula hadis anjuran melaksanakan puasa Syawal melalui jalur yang diriwayatkan Ayub Al Anshar. “ …bahwa Rasulullah saw bersabda: Barang siapa sudah melakukan puasa Ramadan, kemudian menambahkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka seolah-olah ia telah melaksanakan puasa sepanjang masa. [HR Jama’ah ahli hadis selain dan an-Nasa’i].

Sedangkan tata cara puasa sunnah Syawal, berdasarkan Tarjih Muhammadiyah membolehkan dilakukan berurutan langsung enam hari atau acak. Boleh dibilang, puasa Syawal dilaksanakan antara tanggal 2 sampai dengan 30 Syawal. Sementara cara pelaksanaannya bisa dengan berturut-turut, atau secara terpisah-pisah.

[AR/Muhammadiyah]

One thought on “Anjuran Keutamaan Puasa Syawal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *