[JAKARTA, MASJIDUNA] — Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Gajah Putih Takengon dan STAIN Sorong bakal beralihstatus menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN). Kepastian peralihan itu diketahui setelah terbitnya persetujuan permohonan ijin prakarsa penyusunan atas rancangan perpres tentang IAIN Sorong dan IAIN Gajah Putih Takengon dari Kemenpan dan Reformasi Birokrasi.
Kemenkumham pun menindaklanjuti dengan menggelar harmonisasi Rancangan Peraturan Presiden tentang IAIN Takengon di Jakarta, Selasa (14/01) kemarin. Hadir, Asisten Deputi Asesmen dan Kordinasi Pelaksanaan Kebijakan Kelembagaan dan Tatalaksana Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Men PAN&RB, R. Roro Vera Yuwantari Susilastuti, Kepala Biro Organisasi dan Tatalaksana Kemenag, Afrizal Zen. Hadir juga, perwakilan dari Sekretariat Negara, Kementerian Keuangan, Kementerian Hukum dan HAM RI, BKN, Ketua STAIN Takengon, serta tim Subdit Kelembagaan dan Kerjasama Diktis.
Direktur Harmonisasi Perundang-undangan Kementerian Hukum dan HAM Bunyamin menyampaikan, hasil harmonisasi akan menjadi dasar untuk penetapan Perpes terkait dengan perubahan bentuk STAIN menjadi IAIN. Hal itu ditindaklanuti oleh Direktur Diktis Arskal Salim.
Dia meminta kepada pimpinan dua STAIN untuk segera melakukan percepatan penguatan Sumber Daya Manusia. Khususnya bagi para dosen yang sedang menjalankan tugas belajar. “Mereka harus segera lulus dan kembali ke kampus untuk bertugas dalam rangka mengamalkan ilmunya dan tentu untuk meningkatkan mutu dan kualitas lembaga,” ujarnya.
Ketua STAIN Takengon Zulkarnain menambahkan, saat ini kampusnya memiliki 36 dosen yang sedang menyelesaikan pendidikan S3, di dalam maupun Luar Negeri. Dia berharap peralihan status dari sekolah tinggi islam menjadi universitas islam negeri berdampak positif terhadap peningkatan mutu dan kualitas.
“Serta menjadi kebanggaan bagi masyarakat Aceh,” pungkasnya.
[AHR/Kemenag]
