Foto: belajarceria.net
AL-‘ALĪM
Oleh: Dr. Izza Rahman, M.A. (Dosen Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka/UHAMKA Jakarta)
Qalu subhanaka la ‘ilma lana illa ma ‘allamtana, innaka antal-‘alimul-hakim. Mereka (malaikat) menjawab, “Mahasuci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui, Mahabijaksana.”
Pengetahuan manusia amatlah terbatas, bahkan mulanya manusia tidaklah tahu apa-apa. Manusia membutuhkan Tuhan Yang Maha Mengetahui, yang memberinya pengetahuan dan membantunya keluar dari gelapnya ketidaktahuan.
Allah adalah Sang Maha Mengetahui. Dia tidak diliputi oleh pengetahuan makhluk, namun pengetahuan-Nya meliputi seluruh makhluk. Dia tidak menerima pengetahuan dari selain-Nya, namun selain-Nya menerima pengetahuan dari-Nya. Pengetahuan-Nya begitu luas, namun pengetahuan makhluk serbalah terbatas. Pengetahuan-Nya selalu benar, akurat dan sempurna, namun pengetahuan makhluk sering salah, meleset, dan jauh dari sempurna.
BACA:
Ramadan Bersama Asmaul Husna (8)
Ramadan Bersama Asmaul Husna (7)
Ramadan Bersama Asmaul Husna (7)
Allah mengetahui segala sesuatu. Pengetahuan-Nya mencakup yang dapat diindera dan yang tidak; yang tampak dan yang tersembunyi; yang samar dan yang terang; yang ada di hadapan maupun di belakang; yang terhingga ataupun tidak terhingga; yang sudah lalu, yang tengah terjadi, dan yang akan berlangsung; yang ada di langit, di bumi ataupun di antara keduanya; juga semua gerak dan diam; termasuk semua yang ada dalam raga dan jiwa manusia.
Bila ilmu-Nya ditulis, seluruh samudera di alam raya tak akan cukup untuk menjadi tinta. Tak ada yang luput dari pengetahuan-Nya. Hamba yang sadar akan bersikap sopan dalam segala hal, termasuk saat berdoa. Permohonannya bukanlah untuk memberi tahu-Nya, meragukan pengetahuan-Nya atas dirinya, ataupun menggurui-Nya tentang apa yang terbaik. Apa pun jawaban dari doanya, bukanlah karena Allah tidak mengetahui arti dan maksud doanya ataupun apa yang dibutuhkannya. Yang ia risaukan: apakah ia mengerti kebaikan di balik setiap tanggapan yang Allah berikan.
BACA JUGA:
Ramadan Bersama Asmaul Husna (6)
Ramadan Bersama Asmaul Husna (5)
Ramadan Bersama Asmaul Husna (4)
Allahlah sumber dari segala pengetahuan. Dia mengajarkan pengetahuan kepada makhluk. Dia memberi makhluk sarana untuk menyerap pelajaran dari-Nya. Allah memberi manusia kemampuan berbahasa, membaca, menyimak, menulis, berbicara, serta mengembangkan penalaran dan penelitian sehingga tanda-tanda kekuasaan-Nya dapat dimengerti dan petunjuk-petunjuk-Nya dapat dipahami — baik itu yang tertera di lembaran wahyu, yang terbentang di alam raya, ataupun yang terkembang di alam rasa.
Hamba yang mencintai al-‘Alim akan mencintai ilmu. Ia bersemangat menyelami dan mengembangkannya. Ia senantiasa mengharapkan tambahan ilmu dari-Nya, dan tidak mau menyombongkan ilmu yang diterimanya. Ia gemar belajar, giat mengajar, dan senang menjadikan ilmunya bermanfaat bagi sesama. Semakin banyak ilmu, membawa dirinya semakin dekat dengan Sang Pencipta.
[RAN]
2 thoughts on “Ramadan Bersama Asmaul Husna (9)”