[JAKARTA, MASJIDUNA] — Setelah menyalurkan air minum wakaf ke Masjid Jami’ Al Azhar di Jalan Sultan Alauddin Makassar, langkah lanjutkan dilakukan Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) dengan mendistribusukan 1.000 dus air minum wakaf untuk lima masjid di DKI Jakarta.
Aksi tersebut merupakan rangkaian pendistribusian 10.000 karton air minum wakaf sejak Desember 2019. Presiden Global Islamic Philanthropy (GIP) Ahyudin mengatakan kegiatan tersebut menjadi upaya menberi edukasi tentang wakaf ke masyarakat.
“Kita harus ingat bahwa Allah SWT memiliki satu instrumen yang sangat luar biasa agung dan besar yaitu wakaf,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Jumat (31/1) kemarin.
Dia menilai, masyarakat dapat mengelaborasi tentang makna wakaf. Antara lain melalui penyaluran air. Dengan demikian sesuatu yang diyakini besar pada akhirnya menyajikan manfaat dan maslahat serta keuntungan besar pula.
Menurutnya, melalui wakaf produktif, Global Wakaf – ACT terus berusaha memenuhi kebutuhan dasar manusia di antaranya air minum. Namun pada kenyataannya, kata dia, air yang menjadi kebutuhan dasar tersebut saat ini cukup sulit diperoleh karena komersialisasi.
Tak dipungkiri, air sudah menjadi barang komoditas
bisnis. Tentu saja memerlukan daya beli
orang untuk meraihnya. Kondisi itulah mendorong Global Wakaf-ACT untuk
menghadirkan layanan air gratis. Menurutnya, air minum wakaf diproduksi
langsung di lumbung air wakaf. Hal itu sesuai dengan asalnya yakni dari wakaf
masyarakat melalui lumbung wakaf.
“Lumbung air wakaf adalah bagian dari program lumbung pangan wakaf,” ujarnya.
Secara umum Global Wakaf-ACT sudah mendistribusikan air minum wakaf bagi 50 masjid. Rencananya, pada Ramadhan 2020 mendatang, Global Wakaf – ACT menargetkan distribusi ke 1.000 masjid. Program tersebut tak saja di wilayah Jabodetabek, namun di daerah lainnya yang membutuhkan.
Agenda berikutnya, pekan depan ACT bakal mendistribusikan air minum wakaf sebanyak 5.000 dus. Harapannya, program lumbung air wakaf dapat menjadi gerakan kemanusiaan yang terus meluas.
“Mari kembalikan air menjadi komoditas non komersial untuk msayarakat prasejahtera,” pungkasnya.
[AHR]