Suasana di Difabis Caffe and Tea Jakarta (sumber: Iman Firdaus/Masjiduna)
[JAKARTA, MASJIDUNA]- Rama dan Fajar cekatan melayani para pelanggan yang datang ke Difabis Caffe and Tea, yang terletak persis di samping Stasiun Sudirman, di terowongan Jalan Kendal, Jakarta. Apalagi hari itu, Minggu (12/5/2024) merupakan hari bebas kendaraan alias car free day. Orang banyak berlalu lalang di sana. Para pelanggan yang ingin memesan kopi dan teh tinggal tunjuk menu yang sengaja dipasang di sana. Atau, bisa juga menggunakan bahasa isyarat yang biasa digunakan para penyandang tunarungu. Seperti halnya menu, contoh bahasa isyarat pun ditempelkan di sana, seperti memesan kopi, teh, dingin atau panas. Dua barista itu memang penyandang tunarungu. Di depan etalase, dituliskan “Saya Tuli”.
Baca juga:.Masjid Raya Sumbar Diminta Ramah Disabilitas
Meski memiliki keterbatasan, namun Rama dan Fajar tak sedikit pun canggung melayani permintaan pelanggan yang mengantri bahkan sejak pagi. Kopi diracik dengan tenang dan profesional lalu diberikan kepada konsumen. Konsumen bisa duduk di kursi yang sudah disediakan atau bisa juga dibawa pulang. Menurut Rama, setiap hari cafe selalu ramai dikunjungi konsumen. Apalagi letaknya yang bersebelahan dengan statsiun Sudirman, salah satu stasiun kereta tersibuk di Jakarta.
Kafe Difabis ini merupakan program pemberdayaan untuk para disabilitas, yang diresmikan sejak 2021 silam. Program ini dapat terlaksana dari dana zakat, infaq dan sedekah yang ditunaikan di BAZNAS (BAZIS) DKI Jakarta. Dana-dana dari ummat Islam itu, ternyata bisa terwujud memberdayakan para difabilitas, yang sebenarnya memiliki banyak potensi.
Baca Juga: Buku Fiqih Penguatan Penyandang Disabilitas Bakal Terbit
Melihat antusias masyarakat, selain di terowongan Kendal, kafe ini pun dibuka di Selasar Kantor Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan, pada 2023 silam.
Dalam kegiatan tersebut turut hadir Ketua Baznas (BAZIS) Provinsi DKI Jakarta Akhmad H. Abubakar, Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Selatan Ali Murthadho, Kepala BNN Kota Jakarta Selatan Kombes Ahmad Gozali, dan para Asisten Setko Kota Administrasi Jakarta Selatan.
Menurut Ketua Baznas (BAZIS) Provinsi DKI Jakarta Akhmad H Abubakar mengatakan, berdirinya Cafe Difabis ini adalah hasil kolaborasi antara Baznas (BAZIS) Kota Adm Jakarta Selatan dengan Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan.
“Tujuan utama dari cafe ini adalah untuk memberdayakan orang dengan kondisi disabilitas, yang merupakan kewajiban kita,” katanya. Dalam Islam, meyangangi dan memberdayakan kelompok disabilitas memang merupakan perintah agama.
(IMF)