
[JAKARTA, MASJIDUNA]– Pemerintah melalui Kementerian Agama telah menyelekssi para calon imam yang akan bertugas di masjid-masjid di Uni Emirat Arab (UEA) pada 2022 ini.
Hasilnya, tahun ini sebanyak 33 peserta berhasil lolos seleksi tahap akhir calon imam.
“Sehubung telah dilaksanakan tahap seleksi untuk wawancara calon imam masjid UEA 2022, kami mengumumkan ada 33 peserta yang lolos tahap seleksi akhir,” kata Adib selaku Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar), Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar) Kemenag.
Baca Juga:15 Imam Indonesia Siap Bertugas di Seluruh Masjid di Uni Emirat Arab
Proses seleksi wawancara untuk UEA 2022 sebelumnya dilaksanakan mulai tanggal 7 – 10 Juni 2022 lalu. Adib menuturkan, mereka yang lolos di tahap akhir sebagai calon imam masjid merupakan peserta terpilih karena seleksi yang dilaksanakan Kemenag dan UEA tidak mudah.
Adapun 33 nama peserta yang dinyatakan lulus yaitu:
Baca Juga: Lulus Seleksi, 27 Imam asal Indonesia Siap Bertugas di Uni Emirat Arab
- Muhammad Saihul Basyir, Jawa Barat
- Ibrohim, Jawa Barat
- Muhammad Luthfi, DKI Jakarta
- Ikma Pradesta Putra Prayitna, Jawa Barat
- Heggy Fajrianto Herman, Jawa Barat
- Damri Hasibuan, DKI Jakarta
- Ibadur Rahman Al Huda, Jawa Timur
- Lukman Hakim Ch, Jawa Tengah
- Sukri, Jawa Barat
- Moh. Ali, Jawa Timur
- Muhammad, DKI Jakarta
- Abdullah, Jawa Timur
- Muhammad Azzam Muhtadi, Jawa Barat
- Endang Abdurohman, Jawa Barat
- Neftian Firmansyah, Jawa Barat
- Zulfikar Fauzi, Jawa Tengah
- Ayyub Al Atsary, Jawa Tengah
- Achmad Chikmi Ardiansyah, Jawa Timur
- Abdul Hamid, Jawa Tengah
- Hamdan Syukri, Sumatera Barat
- Akhmad Jafar, Kalimantan Tengah
- Fauzi, Kalimantan Barat
- Erza Aulia Hafiz, Nusa Tenggara Barat
- Ibrahim Mu’afi, Sumatera Selatan
- Muhammad Vega Satria, Banda Aceh
- Bambang Al’fino Adi Utomo, Jambi
- Agus Rizal, Banda Aceh
- Lalu Sayuti, Nusa Tenggara Barat
- Muh. Reski, Sulawesi Selatan
- Muhammad Fikri, Sulawesi Selatan
- Fachrurrazi, Banda Aceh
- Ahmad Jauhari, Jawa Timur
- Andri Kurniadi, Sumatera Utara (IMF/sumber: Kemenag)
