DMI Targetkan Diklat Ribuan Dai Masjid

Ilustrasi

[JAKARTA, MASJIDUNA] — Memiliki khatib, dai dan muballigh berkualitas pada sebuah masjid menjadi harapkan banyak jamaah. Perlunya pendidikan dan pelatihan bagi para khatib, dai dan muballigh menjadi keharusan bagi lembaga yang memiliki otoritas. Dewan Masjid Indonesia satu diantaranya.

Ketua Pengurus Pusat (PP) DMI Abdul Mannan A Ghani  berpendapat lembaganya menargetkan dapat melatih dan mendidik 10 ribu khatib, dai dan muballigh. Setidaknya dalam lima tahun ke depan upaya tersebut dapat dilaksanakan, periode 2019-2024.

“Pendidikan dan peatihan ini bertujuan untuk membentuk dan mencetak dai, katib dan muballigh yang berpaham Islam washatiyyah dan rahmatan lim A’lamin,” ujarnya sebagaimana dilansir dari laman DMI.

Masjid, kata Abdul Mannan, menjadi tempat ibadah sekaligus manusia dalam merajut perdamaiaan. Sebagai fungsi pusat peradaban, masjid juta tempat membangun pertahanan bagi negara kesatuan republik Indonesia.

Dia berharap DMI ke depannya mampu menggerakan masjid dan umat yang ada di tanah air.  Pendidikan bagi dai, khatib berkelanjutan, rencananya bakal dimulai pada awal Agustus mendatang.

“Semoga bisa mencapai 10 ribu khatib dan dai dalam waktu lima tahun ini,” harapnya.

Lebih lanjut Abdul Mannan berpendapat, masjid merupakan tempat menundukan kepala melalui sujud. Sebagai mahluk ciptaan Allah, maka sujud di masjid sebagai upaya dalam mendekatkan diri kepada penciptanya.

“Sejak awal, masjid itu dibangun untuk menjadikan manusia bertakwa. Manusia yang bertakwa inilah yang membangun peradaban yang tingi, manusia -manusia yang beradab,” pungkasnya.  -[redaksi]-

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *