[JAKARTA, MASJIDUNA] — Program Food Bank menjadi bagian upaya mengatasi persoalan sampah makanan di Indonesia. Badan Zakat Amil Nasional (Baznas) sebagai lembaga yang konsern dalam pengentasan kemiskinan, berupaya mendorong pengembangan program food bank.
Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS, Irfan Syauqi Beik berpandangan, food bank dirancang dalam mengatasi kekurangan makanan bagi masyarakat kurang mampu. . Apalagi, jumlah penduduk Indonesia tidak sedikit. Sayangnya, pola gaya hidup yang menghasilkan banyak sampah.
“Sementara daya tampung terbatas,” ujarnya sebagaimana dilansir dari laman Baznas, Senin (29/7).
Irfan menunjuk studi yang diterbitkan The Economist Intelligence Unit di tahun 2016. Hasil studi tersebut menyebutkan, Indonesia merupakan negara yang memproduksi sampah makanan terbesar kedua di dunia. Sementara di lain sisi masih terdapat masyarakat kurang mampu yang tidak dapat memenuhi kebutuhan ideal makan sehari-hari.
“Food Bank yang dikembangkan BAZNAS ini diharapkan mampu memberikan solusi terkait permasalahan sampah tersebut,” katanya.
BAZNAS berharap, kata Irfan, program Food Bank mampu menjawab masalah kelaparan. Termasuk kekurangan gizi di Indonesia yang diakibatkan oleh kemiskinan. Sebagai langkah awal pelaksanaan program, BAZNAS menyelenggarakan Focus Group Discussion) Program Food Bank di Hotel Sofyan, Jakarta Pusat, Jumat, (26/7) pekan lalu.
Melalui kegiatan FGD ini BAZNAS, Irfan mengajak para pemangku kebijakan dan para pihak terkait bersama mencari solusi. Khususnya dalam memecah masalah sampah makanan melalui program Food Bank.
Peserta FGD diikuti oleh Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi), LPPOM MUI, Fakultas Gizi dan Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (IPB), BPOM, dan sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). [redaksi]