(11) Ramadan Bersama Asmaulhusna: Dzu-Intiqam

Oleh: Dr. Izza Rohman, M.A. (Dosen Universitas Prof. Dr. Hamka/UHAMKA, Jakarta)

MANUSIA sering lemah di hadapan hawa nafsunya sendiri, atau menjadi korban dari hawa nafsu orang lain. Manusia membutuhkan Tuhan yang dapat membalas perbuatan manusia, yang balasan-Nya dapat memperingatkan atau menyadarkan manusia, membantunya mengendalikan diri, atau membantunya menguatkan diri di hadapan kezaliman orang lain.

Dalam al-Qur’an, empat kali Allah disebut sebagai Dzu-intiqam. Salah satunya pada ayat 4 surah Ali ‘Imran: Innalladzina kafaru bi-ayatillah lahum ‘adzabun syadid, wallahu ‘azizun dzu-ntiqam. Sungguh orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Allah, akan memperoleh siksa yang berat, dan Allah Mahaperkasa lagi Mempunyai balasan.

Allah Maha Membalas perbuatan manusia. Dia siapkan balasan kebaikan atas perbuatan baik, dan balasan keburukan atas perbuatan buruk. Tidak ada perbuatan yang tidak disediakan balasannya oleh Allah. Hamba sepatutnya tidak ragu untuk melawan bisikan nafsu.

Allah kuasa memberi siksa. Dia tidak lemah untuk menimpakan azab atas para pendosa. Allah Mahakuat dan Mahakuasa atas segala sesuatu — azab yang bagaimana pun adalah perkara yang mudah bagi-Nya. Hamba yang berbuat maksiat, hendaknya cepat-cepat ingat dan bertobat.

Allah memiliki hukuman berat bagi para pelaku kezaliman kelas berat. Dia memberikan ancaman akan hukuman yang sangat pedih bagi orang-orang yang berdosa besar, apalagi terus-menerus dalam kesyirikan dan kemaksiatan. Tak akan ada yang bisa selamat dari ketetapan hukum-Nya bila manusia tidak segera bertobat saat di dunia.

Insan yang menyadari posisinya sebagai hamba Dzu-intiqam, akan tumbuh menjadi pribadi yang mudah mengendalikan diri, dan juga ringan untuk membantu orang lain mengontrol diri. Ia memberi respons yang kuat atas kemungkaran dan kezaliman, dan membantu orang-orang yang lemah dan berada di jalan kebenaran.

“Ya Allah, berilah kami petunjuk dan jauhkanlah kami dari kesesatan. Ampunilah kami dan tolonglah kami menghadapi orang-orang zalim. Sungguh Engkau ‘Aziz Dzu-intiqam.” [RAN]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *