Misteri Angka 19 dalam Al-Quran

Oleh: Dr. H. A. JURAIDI MALKAN, MA (Dosen UIN dan Pascasarjana PTIQ Jakarta, Ketua BP4 Pusat, dan Komisi Ukhuwah MUI Pusat)

AL-QUR’AN merupakan mukjizat yang terbesar, karena kemukjizatan Al-Quran berlaku sepanjang masa, tidak hilang kemukjizatan Al-Quran  dengan wafatnya Nabi Muhammad SAW. Berbeda dengan mukjizat-mukjizat lain seperti Tongkat Nabi Musa, hilang kemukjizatannya dengan wafatnya Nabi Musa, sehingga kita tidak pernah mendengar ada orang yang berburu Tongkat Nabi Musa, sebab kalau-pun ditemukan dia tidak bernilai mukjizat lagi. 

Kemukjizatan Al-Quran semakin terungkap bersamaan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Seorang sarjana pertanian Mesir, Rashad Khalifa, yang mengambil gelar doktor di Amerika, meneliti tentang Al-Quran menggunakan komputer. Ia menganalisis kitab Al-Quran yang ada padanya dan juga kitab Al-Quran tertua yang bernama Mushaf Utsmani yang ditemukan di Samarkand, yaitu negeri asal Imam Bukhari di Uzbekistan.

Berawal dari rasa penasarannya terhadap huruf-huruf muqatha’ah yang ada di 29 surat sebagai pembukanya (Fawatihus-suwar) seperti Alif  Lam Mim, Alif Lam Ra, Ya Sin, Tha Hha, Qaf, Shad, Nun, dan lainnya.  Karena itu huruf bukan kata atau kalimat maka pada umumnya para mufassir menafsirkan dengan “Allahu A’Lamu bi Muradihi” artinya hanya Allah yang Mengetahui maksudnya. Akan tetapi dari hasil penelitiannya Dr. Rashad Khalifa menemukan bahwa huruf-huruf muqatha’ah yang mengawali suatu surat terdapat di dalam surat tersebut  bila dijumlahkan hasilnya  merupakan bilangan kelipatan dari angka 19, atau bilangan yang habis dibagi angka 19. 

Al-Qur’an diawali dengan angka 19, kalimat  بسم الله الرحمن الرحيم – Bismillahirrahmanirrahim terdiri dari 19 huruf yaitu: Ba, Sin, Mim, Alif, Lam, Lam, Hha, Alif, Lam, Ra, Ha, Mim, Nun, Alif, Lam, Ra, Ha, Ya, Mim. Begitu pula, angka 19 yang di dalam teori bilangan adalah bilangan prima, ternyata banyak ukuran kuantitatif di dalam Al-Quran yang dinyatakan sebagai kelipatan angka 19,  tidak ada pecahan. Hal ini juga merupakan jawaban atas berbagai penafsiran ayat Al-Quran yang terdapat di dalam surat Al-Muddats-tsir ayat 30 yang berbunyi: 

عَلَيْهَا تِسْعَةَ عَشَرَ (٣٠)

Artinya: “dan di atasnya ada sembilan belas”.

Dr. Rashad Chalifa memberikan penafsiran dengan argumen hasil penelitiannya yang dibukukan dengan judul “Miracle of the Quran”, diterbitkan oleh IsLamic Production International St. Louis mo, USA, tahun 1976. Kemudian riset beliau ini diikuti oleh Syekh Ahmed Hussein Deedat atau Ahmed Deedat atau Ahmad Deedat seorang cendikiawan berkebangsaan India yang terutama menekuni bidang perbandingan agama (1 Juli 1918 – 8 Agustus 2005). Hasil temuan menakjubkan yang dilakukan Ahmad Deedat telah dipublikasikan melalui bukunya berjudul “Al-Qur’an The Ultimate Miracle”, diterbitkan oleh Islamic Propagation Centre International, Birmingham, UK tahun 1978. Buku ini sudah diterjemahkan dengan judul “Keajaiban Angka 19 dalam Al-Qur’an” yang diterbitkan Pustaka Fahima, Yogyakarta. Sementara para cendikiawan muslim Indonesia yang mengikuti jejak Sang Pelopor Dr. Rashad Chalifa antara lain Dr. Fahmi Basya dengan bukunya “One Million Phenomena”. 

Hasil penelitian terkait misteri angka 19 dalam Al-Quran tersebut dapat disarikan sebagai berikut:

1.          Setiap surat di dalam Al-Quran dibuka dengan bacaan Basmallah yang berbunyi: Bismillaahirrahmaanirrahiim. Dalam aksara Arab, jumlah huruf di dalam bacaan Basmallah itu terdiri dari 19 huruf (19 = 1 x 19). Sembilan belas huruf itu adalah Ba, Sin, Mim, Alif, Lam, Lam, Hha, Alif, Lam, Ra, Ha, Mim, Nun, Alif, Lam, Ra, Ha, Ya, Mim. 

ب – س –  م –  ا –  ل –  ل – ه – ا – ل – ر – ح  – م – ن –  ا –  ل  –  ر –  ح  –  ي  –  م  = 19

2.     Kalimat Basmallah terdiri dari empat kelompok kata: Ism, Allah, Ar-Rahman, dan Ar-Rahim. Marilah kita rinci satu per satu:

a.     Kata ismi  yang artinya Nama disebutkan 19 kali di dalam seluruh ayat Al-Quran (19 = 1 x 19).

b.     Kata Allah di dalam Al-Quran disebutkan sebanyak 2698 kali (2698 = 142 x 19).

c.     Kata Ar-rahman yang artinya Maha Pengasih disebutkan di dalam Al-Quran sebanyak 57 kali (57 = 3 x 19).

d.     Kata Ar-rahim yang artinya Maha Penyayang disebutkan di dalam Al-Quran sebanyak 114 kali (114 = 6 x 19).

3.     Kalimat Basmallah di dalam Al-Quran disebutkan 114 kali (114 = 6 x 19). Surat ke-9 (At-Taubah) tidak dimulai dengan Basmallah, tapi surat ke-27 (An-Naml) memakai Basmallah 2 kali (yaitu pada pembuka dan pada ayat 30).

4.     Jumlah surat di dalam Al-Quran seluruhnya 114 surat (114 = 6 x 19).

5.     Wahyu pertama terdapat pada surat 96 (Al-‘Alaq) ayat 1 sampai 5 terdiri atas 19 kata (19 = 1 x 19).. 

6.     Wahyu pertama pada surat 96 (Al-‘Alaq) turun sebanyak 5 ayat (ayat 1 sampai 5). Jumlah huruf di dalam 5 ayat itu sebanyak 76, (76 = 4 x 19).

7.     Urutan surat 96 (Al-‘Alaq) berada pada posisi ke-19 dihitung mundur mulai dari surat An-Naas.

8.     Surat 96 (Al-‘Alaq) terdiri  atas  19 ayat saja.

9.     Surat 96 (Al-‘Alaq) itu seluruhnya terdiri atas  285 huruf (285 = 15 x 19).

10.  Wahyu kedua turu terdapat pada surat ke-68  (Al-Muddatstsir) ayat 1 sampai 9, jumlahnya 38 kata (38 = 2 x 19).

11.  Wahyu ketiga terdapat pada surat ke-73 (Al-Muzzammil) ayat 1 sampai 10, jumlahnya 57 kata (57 = 3 x 19).

12.  Wahyu terakhir terdapat pada surat ke-110 (An-Nashr) ayat 1 sampai 3, jumlahnya 19 kata (19 = 1 x 19). 

13.  Pertengahan Al-Quran terletak pada ayat 19 dari surat 18 (Al-Kahfi), (19 = 1 x 19).

14.  Terdapat 29 surat yang dimulai dengan huruf tunggal seperti Nun, Qof, Shod, maupun  terdiri dari 2, 3, 4, dan 5 huruf seperti Ha Mim, Tha Hha, Ya Sin, Alif  Lam Mim, Alif Lam Ra, Alif Lam Mim Shad, Kaf  Hha  Ya ‘Ain Shad. Huruf-huruf tersebut karena bukan kata atau kalimat, maka secara harfiah tidak mempunyai makna,  hanya Allah lah yang Mengetahui apa maksudnya. Namun dalam perspektif angka 19 ternyata luar biasa. Marilah kita rinci sebagai berikut:

a) Surat ke-2 (Al-Baqarah) dimulai dengan Alif Lam Mim. Jumlah huruf Alif + Lam + Mim di dalam surat ini  adalah 4502 + 3202 + 2195 = 9899 = 521 x 19.

b) Surat ke-3 (Ali ‘Imran) juga dimulai dengan Alif Lam Mim. Jumlah huruf alim + Lam + Mim di dalam surat ini adalah 2521 + 1892 + 1249 = 5662 = 298 x 19.

c) Surat ke-7 (Al-A’raf) dimulai dengan Alif  Lam Mim Shad. Jumlah huruf Alif + Lam + Mim + shod di dalam surat ini  adalah 2529 + 1530 + 1164 + 97 = 5320 = 280 x 19.

d) Surat ke-13 (Ar-Ra’ad) dimulai dengan Alif Lam Mim Ra. Jumlah huruf Alif + Lam + Mim + ra di dalam surat ini  adalah 605 + 480 + 260 + 137 = 1482 = 78  x 19.

e) Surat ke-19 (Maryam) dimulai dengan Kaf  Hha Ya ‘Ain  Shod. Jumlah huruf Kaf + Hha + Ya + ‘Ain + Shad di dalam surat ke-19 itu adalah 137 + 175 + 343 + 117 + 26 = 798 = 42 x 19.

f) Surat ke-36 (Yasin) dimulai dengan Ya Sin. Jumlah huruf Ya + Sin di dalam surat ke-36 itu ada sebanyak 237 + 48 = 285 = 15 x 19.

g) Surat ke-50  (Qaf) dimulai dengan huruf Qaf. Jumlah huruf Qaf di dalam surat ini sebanyak 57 (57 = 3 x 19).

h) Surat ke-68 (Al-QaLam) dimulai dengan Huruf Nun. Jumlah huruf nun di dalam surat ini sebanyak 133  (133 = 7 x 19).

i) Tujuh surat dibuka dengan Ha Mim, yaitu surat 40 (Ghafir),  41 (Fushshilat), 42 (Asy-Syura’), 43 (Az-Zuhruf) , 44 (Ad-Dukhan), 45 (Al-Jatsiyah), 46 (Al-Ahqaf). Jumlah huruf Ha + Mim di dalam tujuh surat itu sebanyak 2147  (2147 = 113 x 19), dengan rincian:
– Surat 40, jumlah huruf ha + Mim = 64 + 380 = 444
– Surat 41, jumlah huruf ha + Mim = 48 + 276 = 324
– Surat 42, jumlah huruf ha + Mim = 53 + 300 = 353
– Surat 43, jumlah huruf ha + Mim = 44 + 324 = 368
– Surat 44, jumlah huruf ha + Mim = 16 + 150 = 166
– Surat 45, jumlah huruf ha + Mim = 31 + 200 = 231
– Surat 46, jumlah huruf ha + Mim = 36 + 225 = 261
Total = 444 + 324 + 353 + 368 + 166 + 231 + 261 = 2147 = 113 x 19

j) Ada 6 (enam) surat yang dibuka dengan Alim Lam Mim yaitu Surat 2 (Al-Baqarah), Surat 3 (Ali ‘Imran), Surat 29 (Al-Ankabut), Surat 30 (Ar-Rum), Surat 31 (Luqman), Surat 32 (As-Sajadah),  Jumlah huruf Alif + Lam + Mim pada enam surat tersebut 19874 huruf  (1046 x 19), dengan rincian:
– Surat 2, jumlah huruf Alif + Lam + Mim = 4502 + 3202 + 2195 = 9899 = 521 x 19
– Surat 3, jumlah huruf Alif + Lam + Mim = 2521 + 1892 + 1249 = 5662 = 298 x 19
– Surat 29, jumlah huruf Alif + Lam + Mim = 774 + 554 + 344 = 1672 = 88 x 19
– Surat 30, jumlah huruf Alif + Lam + Mim = 554 + 393 + 317 = 1254 = 66 x 19
– Surat 31, jumlah huruf Alif + Lam + Mim = 347 + 297 + 173 = 817 = 43 x 19
– Surat 32, jumlah huruf Alif + Lam + Mim = 257 + 155 + 158 = 570 = 30 x 19
Total = 9899 + 5662 + 1672 + 1254 + 817 + 570 = 19874 = 1046 x 19.

k) Semua surat yang dimulai dengan Alif Lam Ra’ yaitu Surat 10 (Yunus), 11 (Hud), 12 (Yusuf), 13 (Ar-Ra’d), 14 (Ibrahim), dan 15 (Al-Hijr) jumlah huruf Alif + Lam + Ra’ dalam surat-surat tersebut adalah  9462 = 498 x 19, dengan rincian:
– Surat 10, jumlah Alif + Lam + Ra’ = 1319 + 913 + 257 = 2489 = 131 x 19
– Surat 11, jumlah Alif + Lam + Ra’ = 1370 + 794 + 325 = 2489 = 131 x 19
– Surat 12, jumlah Alif + Lam + Ra’ = 1306 + 812 + 257 = 2375 = 125 x 19
– Surat 14, jumlah Alif + Lam + Ra’ = 585 + 452 + 160 = 1197 = 63 x 19
– Surat 15, jumlah Alif + Lam + Ra’ = 493 + 323 + 96 = 912 = 48 x 19
Total = 2489 + 2489 + 2375 + 1197 + 912 = 9462 = 498 x 19

Dari paparan angka-angka di atas, maka jelas bahwa Al-Quran itu diturunkan dengan sangat cermat dalam module 19 atau kelipatan angka 19. Semua angka tersebut tampak seperti deretan bilangan acak (random), namun setelah diteliti merupakan kelipatan angka 19.
Keistimewaan yang sedemikian rupa itu sejauh yang berhasil ditelusuri sehingga menjadi suatu pengetahuan tersendiri. Belum ditambah dengan hal-hal lainnya yang tidak/belum terungkap. Dengan demikian, masih kah ada yang mengatakan bahwa Al-Quran itu bikinan Nabi Muhammad?

Fenomena angka 19 ini membuktikan bahwa Al-Quran bukanlah buatan manusia, tetapi ia benar-benar berasal dari Allah SWT, Tuhan Yang Maha Mengetahui. Fenomena 19 bukan pula suatu kebetulan atau mengada-ada, tetapi sebagai bukti kebenaran Al-Quran itu sendiri. Sekaligus merupakan bukti otentik bahwa Al-Qur’an benar-benar dari Allah SWT, dan bukan karangan Muhammad SAW.

Ayat-ayat Al-Quran tidak pernah berubah dari dulu hingga sekarang, huruf demi huruf, karena Allah selalu menjaga keasliannya, seperti yang difirmankan dalam dua ayat berikut:

وَتَمَّتْ كَلِمَةُ رَبِّكَ صِدْقًا وَعَدْلا لا مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِهِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ (١١٥)

“Telah sempurnalah Kalimat Tuhanmu (Al-Quran) sebagai Kalimat yang benar dan adil. tidak ada yang dapat mengubah  Kalimat-Kalimat-Nya dan Dia lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.  (QS. Al-An’am: 115).

Allah menjamin kemurnian Al-Quran, sebagaimana firmanNya:

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ (٩)

“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar Memeliharanya”. (QS. Al-Hijr: 9).

Semoga dengan mengungkap misteri angka 19 dalam Al-Quran yang penulis sarikan dari pendapat para pakar di atas, akan menambah wawasan kita tentang kemukjizatan Al-Quran sehingga semakin bertambah pula keimanan dan kecintaan kita terhadap Al-Quran. [RAN’Foto: DokPri]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *