Sinead O’Connor kala tampil di sebuah acara (Sumber foto: Serambi Indonesia)
[JAKARTA, MASJIDUNA]– Penyanyi asal Irlandia Sinead O’Connor yang meninggal dunia dalam status sebagai seorang Muslim pada usia 56 tahun pekan lalu, menyimpan banyak kisah dalam hidupnya. Terutama masa lalu dan penyakit mental yang diidapnya.
Baca Juga: Mengenang Filsuf Mualaf Prancis Roger Garaudy
Namun, Islam telah menjadikan hidupnya lebih bermakna sejak mualaf sejak 2018 hingga akhir hayatnya. Dalam perjalanan itulah, Sinead sering mengungkapkan sejumlah kalimat yang dia cuitkan di twitternya atau saat diwawancara.
Berikut kalimat-kalimat itu pelantun “Nothing Compares 2 U” itu:
“Saya tidak ingin membenarkannya kepada orang-orang. Saya merasa tidak perlu menjelaskan mengapa saya menjadi seorang Muslim. Saya merasa sangat bersemangat tentang Islam dan bersemangat untuk mempertahankannya dari stigma.”
“Saya selalu, selalu seorang Muslim dan saya bahkan tidak mengetahuinya.”
“Saya selalu merasa ada hubungan antara musik dan spiritualitas.”
“Islam – agama yang sangat keliru diwakili oleh teroris, yang seperti IRA mengatakan mereka mewakili orang Irlandia. Islam adalah agama yang INDAH. akan membuatmu menangis itu sangat indah … dan lembut.”
“Wanita harus dihargai lebih dari seksualitas mereka. Kami bukan sekadar objek keinginan.”
“Ironisnya adalah bahwa seniman musik memiliki suara publik yang sangat besar, tetapi di belakang layar sebenarnya kita tidak bersuara.”
“Saya tidak lagi ingin menjadi orang yang ‘terkenal’, dan sebaliknya saya ingin menjalani kehidupan yang ‘normal’.”