Ramadan Bersama Asmaul Husna (22)

AN-NASHIR

Oleh: Dr. Izza Rohman, M.A. (Dosen Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka/Uhamka Jakarta)

Wakafa birabbika hadiyan wanashira. Cukuplah Tuhanmu menjadi pemberi petunjuk dan penolong.

Manusia sering tidak berdaya mengubah keadaan. Manusia membutuhkan Tuhan Yang Maha Penolong, yang berpihak kepada orang-orang baik yang memperjuangkan kebenaran dan keadilan, yang kuasa membebaskan orang beriman dari kezaliman, dan yang mampu menyelamatkan para hamba yang berharap pertolongan dari kekalahan.

Allah adalah Sang Maha Penolong. Dialah yang pertolongan-Nya dapat menjauhkan bahaya, tipu daya, kejahatan dan keburukan, seberapa pun besarnya. Dia kuasa untuk melenyapkan kebatilan dan memperkuat kebenaran. Dia mengetahui kadar kekuatan manusia sehingga kuasa memberikan pertolongan kepada yang Dia kehendaki, siapa pun ia dan seberapa lemah pun dirinya. Dengan pertolongan-Nya, pihak yang lemah dan terancam dapat meraih kemenangan dan kejayaan.

BACA:

Ramadan Bersama Asmaul Husna (11)

Ramadan Bersama Asmaul Husna (10)

Ramadan Bersama Asmaul Husna (9)

Allah adalah pemberi pertolongan sejati. Dia sajalah yang dapat memberi pertolongan yang diperlukan oleh manusia, di dunia maupun akhirat. Sekiranya Dia menghendaki suatu azab menimpa, tidak akan ada yang bisa menolong untuk menyelamatkan manusia. Pertolongan yang menyelamatkan hanyalah berasal dari-Nya. Tidak ada pertolongan dari selain-Nya apabila Dia membiarkan manusia. Pertolongan hakiki hanya Allahlah yang dapat memberi, dan Dialah sebaik-baik pemberi pertolongan.

Allah adalah penolong orang beriman. Dia tidaklah sama dengan sesembahan manusia selain-Nya yang tidak dapat memberi pertolongan apa pun kepada yang menyembahnya. Dialah penolong dalam melawan musuh agama. Dia mengetahui siapa yang memusuhi orang beriman berikut kekuatan mereka. Siapa yang menghamba kepada-Nya dapatlah berharap pertolongan dari-Nya. Allah memberikan pertolongan kepada hamba-Nya yang menolong-Nya. Hanya bagi pihak yang benar pertolongan-Nya hadir. Dan cukuplah bagi mereka Allah sebagai penolong. Dengan pertolongan-Nya yang menghampiri, tak akan ada yang dapat mengungguli.

Hamba an-Nashir tumbuh menjadi pribadi yang berani membela yang benar. Ia tidak gentar menghadapi kebatilan. Ia semangat berjuang di jalan Allah mendukung agama-Nya. Ia optimis dan tidak berputus asa dalam berjuang, serta meyakini pertolongan-Nya adalah yang terbaik dan amatlah dekat. Ia pun gigih, tekun, cerdas, sabar, dan rajin berdoa.

[RAN]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *