Gandeng PPPA Daarul Qur’an, BPKH Salurkan Perangkat Digitalisasi

[JAKARTA, MASJIDUNA] —Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) bersama Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) PPPA Daarul Qur’an menyalurkan perangkat digitalisasi untuk Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Dirosat Islamiyah (DI) Al-Hikmah di Jakarta Selatan pada Senin (20/3/2023) kemarin. Laznas PPPA Daarul Qur’an kembali dipercaya sebagai mitra kemaslahatan BPKH untuk menyalurkan bantuan kepada penerima manfaat.

Direktur Marketing dan Komunikasi Laznas PPPA Daarul Qur’an Dwi Kartika Ningsih mengatakan bahwa pihaknya telah menjadi mitra kemaslahatan BPKH RI sejak 2020. Ia mengaku senang karena dipercaya mengemban amanah untuk berbagai program kemaslahatan.

“Alhamdulillah, kami sejak 2020 sudah menjadi mitra kemaslahatan BPKH dan dipercaya untuk menjalankan amanah, delegasi, penugasan dari BPKH untuk berbagai program kemaslahatan,” ujarnya

Ia menilai, perkembangan teknologi memang harus diikuti oleh masyarakat terutama mahasiswa perguruan tinggi Islam. Sebab untuk dakwah memerlukan fasilitas digital agar tidak redup di era saat ini. Menurutnya di tengah situasi era digital, semua mesti menyesuaikan dengan perkembangan teknologi.

“Karena dakwah itu tidak boleh redup, tidak boleh mati, dengan adanya fasilitas digital apalagi dengan jangkauan internet yang bisa diakses ke seluruh penjuru dunia dakwah itu tidak hanya di Indonesia, tapi bisa di seluruh dunia, selama ada akses internet,” ujarnya.

Baca juga:

Sementara Kepala Divisi Registrasi dan Analisa Kemaslahatan BPKH Agung Sri Hendarsa, mengatakan dana yang digunakan untuk program kemaslahatan adalah dana abadi umat. BPKH telah mengelola dana ini untuk digunakan kemanusiaan.

“Jadi, dana ini mirip dengan wakaf, pokoknya tidak boleh habis, dan yang digunakan adalah nilai manfaatnya,” ujarnya.

Agung mengatakan, terdapat tujuh asnaf ruang lingkup kemaslahatan yaitu pelayanan ibadah haji, pendidikan dan dakwah, kesehatan, sosial keagamaan, pemberdayaan ekonomi umat, sarana prasarana ibadah serta tanggap bencana. Termasuk penyaluran perangkat digitalisasi masuk kategori asnaf pendidikan dan dakwah berupa bantuan digitalisasi STID DI Al-Hikmah.

Ketua STID DI Al-Hikmah Rofi Syamsuri mengamini penyaluran perangkat digitalisasi. Dia mengatakan pentingnya keterampilan yang terstruktur untuk mahasiswa. Karena tidak hanya perlu pendidikan agama di pesantren, generasi yang unggul juga harus bisa berkembang seiring kemajuan zaman.

Menurutnya, lembaga pendidikan keagamaan yang dipimpinnya tak saja mengajarkan ilmu keagamaan, tapi pula ketrampilan kendatipun belum terstruktur dengan baik. Dia berharap dengan adanya peralatan digitalisasi ini STID DI Al-Hikmah dapat berkolaborasi dengan lembaga maupun pesantren.

“Dan yang paling penting adalah ilmu dari para dosen ini bisa kita maksimalkan, sehingga ilmu ini bisa bermanfaat sepanjang masa,” pungkasnya.

[AR/Foto: Istimewa]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *