Ramadan Bersama Asmaul Husna (27)

Foto: kalimatindonesia.id

AR-RAHIM

La ilaha illa huwar-rahmanur-rahim. Tidak ada ilah selain Dia Yang Maha Pengasih Maha Penyayang.

Manusia ingin disayang. Manusia tidak senang bila ada kasih yang terhalang. Manusia membutuhkan Tuhan Yang Maha Penyayang, yang selalu mengasihi dan kuasa menyampaikan kasih-Nya sehingga selalu ada ruang bagi setiap manusia untuk berharap mendapat rahmat dari-Nya.

Allah Maha Penyayang. Dia senantiasa mengasihi, menyayangi, mencintai, dan menyantuni makhluk-Nya. Tak ada perbuatan-Nya yang tak mengandung kasih sayang-Nya. Perbuatan-Nya mengasihi tak pernah usai. Sifat sayang-Nya bukan karena lemah atau terpaksa, sebab Dialah Yang Mahaunggul Mahaperkasa.

Allah Maha Pemberi kasih sayang. Kasih-Nya tidak sama seperti punya manusia, yang sering terhenti dalam kata-kata walaupun besar sekali keinginan mewujudkannya. Kasih-Nya senantiasa terwujud nyata. Dia menyampaikan kasih sayang tanpa terhalang, tanpa terhadang, tanpa terhambat, tanpa terlambat. Tak ada kasih-Nya yang tak sampai kepada makhluk-Nya. Kasih-Nya selalu sampai sebagaimana Dia menghendakinya.

Allah melimpahkan kasih sayang yang istimewa. Dia memberikan kasih sayang yang istimewa kepada manusia, yang meraihnya dengan pikiran dan kekuatan. Manusia hidup di muka bumi dengan nyaman berkat sekian banyak rahmat-Nya, yang tampak di langit, bumi, lautan, pegunungan, diri manusia sendiri, dan makhluk lainnya. Allah juga memberikan kasih sayang yang luar biasa istimewa kepada orang beriman, yang meraihnya dengan kesalehan, ketaatan, dan perbuatan ihsan. Insan beriman hidup di dunia dan akhirat dengan aman berkat sekian banyak ampunan, perlindungan, pertolongan, dan kasih yang Dia berikan. Bagi hamba yang bersyukur, kasih-Nya terus terulur, dan karunia-Nya tetap tak terukur.

BACA JUGA:

Ramadan Bersama Asmaul Husna (1)

Ramadan Bersama Asmaul Husna (2)

Ramadan Bersama Asmaul Husna (3)

Hamba ar-Rahim menjadi pribadi yang bersyukur, jauh dari putus asa, dan senantiasa berbuat ihsan. Ia menebar kasih sayang kepada sesama manusia dan bahkan kepada semua makhluk yang ditemuinya. Ia mengamalkan risalah agama sebagai rahmatan lil-‘alamin. Di hadapan Allah, ia taat, bertakwa, bersandar dan bertawakal kepada-Nya, dan mengikuti petunjuk-Nya. Di hadapan manusia, ia menebar kebaikan dan membesarkan harapan di jiwa mereka.

[RAN]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *