Bersedekahlah Sesuai Kemampuan, Jangan Paksakan Diri

Oleh: Asep Awaluddin, M.Pd. (Pengajar Mata Pelajaran PAI/Dosen Ulumul Hadits di Wonogiri Jawa Tengah)

[JAKARTA, MASJIDUNA] – Bersedakah merupakan amalan yang baik. Namun, Islam mengajarkan agar bersedakah sesuai kemampuan, tidak memaksakan diri. Mengapa Islam melarang bersedakah berlebihan? 

Rasulullah SAW pemimpin yang menganjurkan agar bersedekah sesuai kemampuan.

 حَدَّثَنَا أَبُو عَاصِمٍ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ ح و حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحِيمِ عَنْ حَجَّاجِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ قَالَ أَخْبَرَنِي ابْنُ أَبِي مُلَيْكَةَ عَنْ عَبَّادِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ أَخْبَرَهُ عَنْ أَسْمَاءَ بِنْتِ أَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّهَا جَاءَتْ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَا تُوعِي فَيُوعِيَ اللَّهُ عَلَيْكِ ارْضَخِي مَا اسْتَطَعْتِ  

Artinya: Telah menceritakan kepada kami [Abu ‘Ashim] dari [Ibnu Juraij]. Dan diriwayatkanpula telah menceritakan kepada saya [Muhammad bin ‘Abdur Rahim] dari [Hajjaj bin Muhammad] dari [Ibnu Juraij] berkata, telah mengabarkan kepada saya [Ibnu Abu Mulaikah] dari [‘Abbad bin ‘Abdullah bin Az Zubair] bahwa dia mengabarkannya dari [Asma’ binti Abu Bakar radliallahu ‘anhuma] bahwa dia menemui Nabi Shallallahu’alaihiwasallam lalu Beliau bersabda: “Janganlah kamu berkarung-karung (kamu kumpulkan harta dalam karung lalu kamu kikir untuk menginfaqkannya) sebab Allah akan menyempitkan reziki bagimu dan berinfaqlah dengan ringan sebatas 

Apa makna dari bersedekah sesuai kemampuan? maknanya adalah menggunakan potensi yang kita miliki secara sukarela sebab Allah SWT pasti telah menganugerahkan kepada berbagai nikmat-Nya baik itu berupa; harta, tenaga, fikiran dan do’a untuk membantu saudara kita yang membutuhkan. 

Tentang harta telah cukup jelas, bahwa boleh saja kita rajin mengumpulkan harta, namun jangan lupa mensedekahkan sebagian darinya. Sebab kita tidak pernah tahu, bisa saja besok pagi harta, pangkat, jabatan yang kita miliki bergeser kepada orang lain atau hilang lenyap dari diri kita. Atau juga dapat dimaknai dengan, bahwa sedekah yang kita berikan kepada orang-orang yang membutuhkan, tidak harus sebanyak yang dibutuhkan. Kita sesuaikan dengan kemampuan kita masing-masing. 

Rasulullah SAW bersabda: اِتَّقُوْا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ (رواه البخاري) Artinya: Jagalah diri kalian dari api neraka walaupun hanya dengan sedekah separuh dari biji kurma. (HR al-Bukhari). Bahwa sedekah itu tidak selalu berupa uang. Kemampuan kita untuk bersedekah tentu saja berbeda-beda, bisa jadi kita mampu bersedekah barang berharga, makanan, minuman, sayur-mayur, tenaga, pikiran, atau apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat. 

Bahkan jika salah seseorang sedang diserang penyakit, wabah dan bencana alam, maka Rasulullah menganjurkan agar ia pun bersedekah. Sedekah adalah obat bagi segala macam penyakit. Baginda Nabi SAW bersabda: حَصِّنُوْا أَمْوَالَكُمْ بِالزَّكَاةِ وَدَاوُوْا مَرْضَاكُمْ بِالصَّدَقَة (رواه الطبراني Artinya: Lindungilah harta kalian dengan zakat dan obatilah orang-orang sakit di antara kalian dengan sedekah. (HR Ath-Thabarini). 

Inilah indahnya agama Islam, senantiasa mengajarkan untuk berbuat baik membantu kesulitan suadaranya dengan bersedekah dan tidak bersifat pelit apabila ditakdirkan menjadi orang kaya. Semoga Alloh SWT senantiasa memberikan hidayah dan inayah-Nya kepada kita, keluarga kita, anak keturunan kita dan muslimin semuanya untuk menjadi kaya dan memiliki kelebihan ketrampilan lainnya sehingga dapat bersedekah sesuai kemampuan kita masing-masing, aamiin ya robbal’aalamiin.

[RAN/Foto: internet]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *