Mulai tepat waktu hingga tekun dalam mencapai keberhasilan.
[GORONTALO, MASJIDUNA] — Perkembangan era digital mengharuskan setiap profesi bergerak maju mengubah strategi dalam mewujudkan tujuan. Seperti profesi penyiar agama Islam. Lantas bagaimana upaya agar menjadi penyiar agama Islam di era digital yang penuh dengan perubahan sedemikian cepat?.
Moderate Millenial Agent (MMA) Provinsi Gorontalo, Zulhafidz Tadore A berpandangan menjadi penyiar khususnya agama Islam perlu memiliki kiat-kiat tersendiri. Seperti tepat waktu. Selain itu memiliki kesiapan menyampaikan sejumlah pertanyaan yang telah disusun maupun pertanyaan dadakan kepada narasuumber.
“Dan kemampuan memilih tempa pemberitaan atau konten,” ujarnya pada live di Youtube Bimas Islam TV, Rabu (26/1/2022).
Bagi pria yang telah menyelami dunia jurnalistis sejak 2014 itu menjadi penyiar tak semata soal kemampuan teknis. Namun pula ketekunan, keuletan, motivasi diri yang baik dalam mencapai dan menyelesaikan berbagai tantangan pekerjaan.
Tips selanjutnya, menjalani proses dengan tekun hingga mendapatkan keberhasilan sesuai yang diharapkan. Sebagai penyiar, mesti berperan penting dalam mengurangi berbagai konten informasi bohong dan hate speech. Langkah tersebut sebagai upaya mendapatkan kehidupan berbangsa dan beragama yang damai dan toleran.
“Di era kemajuan teknologi seperti sekarang ini, penyiar mendapatkan angin segar karena bisa menjangkau penonton dengan lebih mudah,” pungkasnya.
[AHR/BimasIslam/ilustrasi: https:/www.inglegrain.com]