[JAKARTA, MASJIDUNA]—Meski Provinsi Aceh belum masuk dalam kategori mengkhawatirkan wabah virus corona, namun pemerintah setempat sudah mengambil langkah antisipasi. Salah satunya proses belajar siswa madrasah yang dilangsungkan di rumah selama dua pekan ke depan.
Di tanah rencong ini, ada 244.964 siswa madrasah mulai dari MI, MTsN hingga MA. Menurut Plt Kakanwil Kemenag Aceh H. Djulaidi, peralihan aktivitas belajar dari sekolah ke rumah bagi siswa madrasah yang tersebar di 23 kabupaten/kota itu menyusul surat edaran Menteri Agama dan Dirjen Pendidikan Islam serta koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Aceh.
Surat edaran Menag tersebut berisi tentang pelaksanaan protokol penanganan Covid-19 pada area publik di lingkungan Kementerian Agama.
“Berdasarkan surat edaran Menteri Agama dan Dirjen Pendis serta koordinasi dengan Pemprov Aceh, mulai 16 hingga 28 Maret pelaksanaan pembelajaran di Madrasah dilakukan di rumah,” kata Djulaidi di Kanwil Kemenag Aceh, Kota Banda Aceh, Selasa (17/03).
Menurut Djulaidi, menindaklajuti surat edaran tersebut, pihaknya sudah meminta kepada kepala satuan pendidikan untuk menginformasikan kepada orang tua siswa untuk melakukan pengawasan serta memastikan siswa yang melaksanakan kegiatan pembelajaran di rumah dan membatasi aktivitas di luar rumah.
“Kami juga mengimbau madrasah untuk menunda kegiatan lomba pendidikan dan study tour. Sementara kepala madrasah, pengawas, guru dan tenaga administrasi masuk kerja seperti hari biasa. Imbaun tersebut sudah kami teruskan melalui surat edaran nomor 1 tahun 2020 Kanwil Kemenag Aceh,” ujarnya.
(IMF/foto:kemenag.go.id)