[JAKARTA, MASJIDUNA] — Indonesia menempati posisi urutan pertama dalam Pasar Keuangan Syariah Global Tahun 2019. Penempatan posisi itu diberikan oleh lembaga non pemerintah Inggris, Global Islamic Finance Report (GIFR). Organisasi GIFF dipimpin Prof. Humayon Dar, yang notabene ex Dirjen IRTI-IDB (Islamic Development Bank).
Menurut Prof Humayon, Indonesia pada 2018 menempati peringkat keenam. Namun pada 2019, Indonesia berhasil mencatat skor 81,93 pada Islamic Finance Country Index (IFCI) 2019.
Dalam laporan GIFR 2019, Prof Humayon menemukan beberapa faktor yang mendorong kinerja keuangan syariah di Indonesia. Faktor pemberi dampak terbesar adalah perkembangan regulasi dan peningkatan ekosistem industri perbankan dan keuangan Syariah. Selain itu, ukungan politik yang kuat, dan potensi yang besar.
“Faktor lainnya adalah jumlah unit usaha syariah, perbankan syariah, jumlah institusi keuangan nonbank syariah, dan sukuk di tanah air,” ujarnya sebagaimana dikutip dari laman Kemenag.
Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag Fuad Nasar mengapresiasi penilaian tersebut. Dia berharap penilaian tersebut berdampak signifikan terhadap kinerja pengurangan kemiskinan, pemerataan kesejahteraan serta pertumbuhan sektor riil di tanah air.
Fuad berpendapat, faktor meningkatkan posisi Indonesia akibat dari pertumbuhna keuangan sosial Islam. Yakni Zakaf Infak Sadaqah dan Wakaf (ZISWAF) yang dihimpun dan dikelola di berbagai lembaga zakat dan wakaf di bawah pembinaan Kementerian Agama. Dia pun mengapresiasi kinerja dan sinergi antar otoritas terkait seperti Bank Indonesia, Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS), BWI dan BAZNAS di semua tingkatannya.
“Semoga penghargaan tersebut semakin memacu kinerja seluruh institusi keuangan syariah di Indonesia dan peran aktif masyarakat dalam menopang pertumbuhan pasar keuangan syariah pada semua lapisan dan lini kehidupan,” pungkasnya.
[GZL/Kemenag/Foto:imandiri.id]