Wanita Al Irsyad Kurban di Rutan Pondok Bambu

[JAKARTA, MASJIDUNA] —  Berbagi dengan para tahanan adalah hal yang perlu dicontoh. Menularkan keteladanan berkurban selain mendekatkan diri ke pencipta, pun saling merasakan kedekatan sesama insan. Itu pula yang dilakukan Wanita Al Irsyad DKI Jakarta.

Ketua Umum Pengurus Besar Wanita Al Irsyad DKI Jakarta, Fatimah Askar, mengatakan acara kurban hewan di Rumah Tahanan (Rutan)  Wanita Pondok Bambu kali pertama. Kendati Al Irsyad telah mendirikan Masjid Al Irsyad  Al Islamiyah  di Rutan Pondok Bambu 2018, namun acara kurban baru kali pertama.

“Iya ini baru pertama kali karena memang segala kegiatan Al Irsyad baru mulai aktif sejak Masjid Al Irsyad Al Islamiyah yang kita bangun di rutan ini diresmikan tahun lalu,” kata Fatimah saat ditemui di Rutan Wanita Pondok Bambu, Jakarta Timur, Selasa (13/8) kemarin.

Menurutnya, kurban hewan sebanyak tiga sapi.  Dia mengatakan kurban tersebut berkat sinergisitas antara Al Irsyad dengan pemerintah kota dalam mewujudkan proyek pemberdayaan wanita binaan. Hasil daging hewan kurban yang disembelih bakal dimasak di  dapur umum dan dibagikan ke seluruh warga binaan.

Agenda kegiatan kurban di Rutan bakal terus digelar secara rutin. Makanya Al Irsyad  bakal mencoba bersinergi dengan lembaga-lembaga lain. Dia berharap  warga binaan dapat senang dan mencicipi nikmatnya daging kurban setiap tahun.

Al Irsyad, kata Fatimah, ingin mebuktikan kehadiran organisasi tempatnya bernaung tak saja hanya urusan beribadah. Namun juga dapat memberikan manfaat lainnya bagi warga binaan di Rutan. “Karena motto kita adalah sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat untuk banyak orang,” katanya.

Lebih lanjut Fatimah mengatakan, selain itu terdapat beberapa kegiatan selain penyembelihan hewan kurban. Antara lain tausiah, konseling seputar parenting, pendidikan, hingga bahaya rokok dan narkoba. Kegiatan ini diharapkan dapat membawa kesadaran dan pemahaman baru bagi warga binaan.

Setidaknya terdapat 500 dari 663 warga binaan wanita di Rutan Pondok Bambu yang tersandung kasus narkoba. Menurutnya dengan sosialisasi kegiatan positif, harapannya mereka dapat sadar dan kembali ke jalan yang benar.

“Dan semoga akhlak mereka juga dapat terbentuk kuat berkat segala pembinaan agama yang kami hadirkan disini,” pungkasnya. [KHA]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *