PPA Institute Buka Pendaftaran EMPQ Batch 6, Teknik Aplikasi Al Qur’an Solusi Hidup

Pendiri PPA Institute Rezha Rendy. Foto: Tangkapan layar zoom

[JAKARTA, MASJIDUNA] –– Beragam kasus amoral maupun kriminal terjadi di berbagai daerah di tanah nusantara. Penyebabnya antara lain jauhnya masyarakat dari agama. Pentingnya masyarakat didekatkan dengan Al-Quran sebagai petunjuk dalam berkehidupan menjadi penting.

Pendiri PPA Institute Rezha Rendy, mengatakan di negeri mayoritas penduduknya muslim harus menjadikan Al Quran menjadi panduan dalam menjalani hidup agar tidak terjerumus ke dalam perilaku buruk. Tak saja merugikan diri sendiri tapi juga lingkungan ujungnya.

“Selama ini kita memperlakukan Al Qur’an sebatas untuk dibaca dan mendapat pahala. Tentu ini baik, namun bukan itu saja tujuan kitab suci ini diturunkan, melainkan juga sebagai petunjuk, panduan hidup, dan referensi sebelum melakukan sesuatu,” ujarnya dalam webinar Powerful Qur’an pada Jumat (4/8/2023).

Baca juga:

Rendy melihat fungsi Al Qur’an ada beberapa tingkatan. Pertama, sebagai cermin untuk melihat kekurangan diri sendiri. Ada tindakan-tindakan yang sering dilakukan seseorang yang ternyata bisa berdampak buruk pada diri sendiri dan orang lain.

Kedua, Al Qur’an dijadikan rujukan dalam melakukan sesuatu. Misalnya, bagaimana cara memimpin tim, cara mendidik anak, mengelola harta, mengajar murid, berdagang dan lain sebagainya.

“Kita mulai melihat apakah yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari sama dengan apa yang diajarkan Al Qur’an atau tidak,” katanya.

Ketiga, level puncak ketika seseorang menyesuaikan diri dengan apa yang diajarkan Al-Quran. Seperti mulai dari cara tidur, makan, berkeluarga, hingga memimpin. “Pada titik inilah keajaiban itu sering muncul,” katanya.

Rendy mencontohkan bagaimana umumnya kaum muslim memperlakukan Al Qur’an. Pelaksanaan ibadah umrah misalnya. Namun sayangnya selepas melaksanakan ibadah umrah masih tetap melakkan ghibah misalnya, merendahkan orang lain hingga mencela orang lain

“Ini bukti bahwa kita sebatas baca ayat tentang keutamaan umrah, tapi tidak menghidupkan ayat tentang akhlak.”

Berangkat dari realitas tersebut, PPA Institute sebagai lembaga pendidikan berbasis Al Qur’an kembali membuka Exclusive Mentoring Powerful Qur’an (EMPQ) Batch 6 yang secara intens selama tujuh hari secara daring. Bentuk pengajarannya berupa paparan ayat di pagi hari yang harus dipraktekkan dalam satu hari tersebut, lalu peserta akan berbagi pengalaman di malam harinya.

“Kalau ada satu ayat saja dari Al Qur’an yang kita tabrak, efeknya hidup kita bisa berantakan,” katanya.

Misalnya ada yang menabrak larangan Al Qur’an tentang menundukkan pandangan. Hanya karena memandang seorang perempuan yang bukan mahram, berlanjut hingga perbuatan yang dilarang agama. Akhirnya, Rendy, keluarga berantakan.

“Sebaliknya, satu ayat saja dari Al Qur’an yang kita jalankan, itu bisa merubah hidup kita. Itulah powerfulnya Al Qur’an.”

Sejauh ini, EMPQ telah memiliki 1200 alumni yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.  

Dalam webinar tersebut, hadir pula Jefri Taufik, salah satu alumni EMPQ Batch 5 dari Jambi.

“Alhamdulillah setelah praktek satu ayat tentang silaturahim, pipa-pipa rezeki mengalir ke dalam hidup saya. Lalu pada hari kedua, saya dapat tawaran kerjasama bisnis dari teman komunitas untuk skill yang saya kuasai,” pungkasnya.

Training EMPQ akan berlangsung mulai 10 Agustus dan pendaftaran telah dibuka mulai hari ini.

[AR]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *