Kemegahan Masjid dan Sikap Saling Mengingatkan

Suasana di Masjid Al Jabbar, Kota Bandung, Jawa Barat (sumber: Masjiduna)

[JAKARTA, MASJIDUNA]– Ketika Masjid Al Jabbar di Bandung, Jawa Barat diresmikan banyak orang yang berbondong-bondong datang ke sana. Mereka mengangumi masjid megah itu. Hal yang sama juga terjadi di Masjid Sheikh Zayed di Kota Solo, Jawa Tengah.

Masjid memang sudah menjadi ikon sebuah kota bahkan menjadi tempat wisata relijius. Namun sayang, sering kali ada jamaah yang kurang paham dengan keberadaan masjid. Ada saja yang membuang sampah sembarangan, tidak tertib, berenang di kolam masjid, bahkan berjoged untuk diunggah di tiktok.

Baca Juga: Kemenag Kembali Buka Pendaftaran Calon Imam Masjid di UEA

Sikap jamaah itu, boleh jadi karena ketidaktahuan. Maka mengingatkan adalah jalan terbaiknya.

Membangun masjid memang sangat dianjurkan, seperti riwayat dari ‘Utsman bin ‘Affan radhiallahu’anhu beliau berkata: Sungguh aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda “Barangsiapa yang membangun masjid karena Allah Ta’ala (mengharapkan wajah-Nya) maka Allah akan membangunkan baginya rumah (istana) di Surga”.

Ustad Ahmad Yani, seorang pendakwah yang banyak menulis buku tentang memakmurkan masjid, dalam bukunya, “Beginilah Seharusnya Memakmurkan Masjid,” menuliskan bahwa sikap kurang bijaksana dari jamaah yang datang ke masjid bisa saja terjadi. Namun, hal itu belum tentu karena sengaja. Hal tersebut bahkan pernah terjadi kepada para sahabat bernama Sa’ad. Kala itu Sa’ad mengucapkan salam kepada Utsman bin Affan tapi tidak dijawabnya. Setelah diadukan kepada Umar bin Khatab, Utsman kemudian berkata, “Aku tidak melakukannya. Ketika kamu lewat di depanku aku sedang berbicara kepada diriku tentang suatu kalimat dari rasulullah. Aku sama sekali tidak mengingatnya, karena penglihatan dan hatiku sedang tertutup,” kata Ustman.

Baca Juga: Aplikasi KESAN Menyemarakan Malam Tablig Akbar di Masjid KH Hasyim Asy’ari

Kata Ahmad Yani, riwayat itu mengajarkab bahwa bila ada perilau jamaah yang janggal, jangan langsung memiliki anggapan negatif. “Karena itu saling mengingatkan menjadi penting untuk dikembangkan,” katanya.

Makanakala saling mengingatkan mau diterima, maka seorang muslim yang menjadi jamaah masjid akan terhindar dari sikap tercela.

(IMF)

One thought on “Kemegahan Masjid dan Sikap Saling Mengingatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *