Oleh: Asep Awaluddin, M.Pd (Pengajar Mata Pelajaran PAI/Dosen Ulumul Hadits di Wonogiri, Jawa Tengah)
[JAKARTA, MASJIDUNA] – Zakat merupakan instrumen dalam Islam yang memberi manfaat bagi perekonomian umat. Namun, apakah boleh petugas zakat menarik zakat padahal belum waktunya?
Rasulullah SAW merupakan pemimpin yang melarang petugas zakat menarik zakat sebelum waktunya.
حَدَّثَنَا حَجَّاجٌ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ أَخْبَرَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ دِينَارٍ سَمِعْتُ ابْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا نَهَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ بَيْعِ الثَّمَرَةِ حَتَّى يَبْدُوَ صَلَاحُهَا وَكَانَ إِذَا سُئِلَ عَنْ صَلَاحِهَا قَالَ حَتَّى تَذْهَبَ عَاهَتُهُ
Artinya: Telah menceritakan kepada kami [Hajjaj] telah menceritakan kepada kami [Syu’bah] telah mengabarkan kepada saya [‘Abdullah bin Dinar]; Aku mendengar [Ibnu’Umar radliallahu ‘anhuma] (berkata,): Nabi Shallallahu’alaihiwasallam melarang menjual kurma sampai nampak kebaikannya (matang) dan bila ditanya tentang kebaikannya Beliau menjawab bila hama (suatu yang nampak sebagai resiko) sudah hilang”.
Kapan petugas zakat pertanian sebaiknya datang mengambil zakat? Pada hari panennya, untuk pertanian. Dan setiap masuk hitungan satu tahun penuh untuk harta simpanan. Firman Alloh SWT, وَهُوَ الَّذِي أَنْشَأَ جَنَّاتٍ مَعْرُوشَاتٍ وَغَيْرَ مَعْرُوشَاتٍ وَالنَّخْلَ وَالزَّرْعَ مُخْتَلِفًا أُكُلُهُ وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُتَشَابِهًا وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍ ۚ كُلُوا مِنْ ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَآتُوا حَقَّهُ يَوْمَ حَصَادِهِ ۖ وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila Dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allâh tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan. [al-An’am/6:141]
Dalam zakat hasil pertanian tidak menunggu haul (waktu 1 tahun), setiap kali panen ada kewajiban zakat. Kewajiban zakat disyaratkan ketika biji tanaman telah keras (matang), demikian pula tsimar (seperti kurma dan anggur) telah pantas dipetik (dipanen). Sehingga sebelum waktu tersebut tidaklah ada kewajiban zakat. Dan di sini tidak mesti seluruh tanaman matang. Jika sebagiannya telah matang, maka seluruh tanaman sudah teranggap matang.
Inilah indahnya agama Islam, senantiasa mengajarkan waktu yang tepat kepada petugas zakat pertanian atau orang yang hendak mengeluarkan zakat pertanian, yaitu di saat tanaman sudah layak panen. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan hidayah dan inayah-Nya kepada kita, keluarga kita, anak keturunan kita dan muslimin semuanya untuk dapat menarik zakat atau mengeluarkan zakat pertanian tepat pada waktunya, aamiin ya robbal’aalamiin.
[RAN/Foto: Internet]