Profesi Amil Kunci Pengelolaan Zakat, Ini Penjelasannya

Oleh: H. Asep Awaluddin, M.Pd. (Pengajar Mata Pelajaran PAI/Dosen Ulumul Hadits di Wonogiri Jawa Tengah)

[JAKARTA, MASJIDUNA] – Kedudukan amil zakat memiliki posisi penting dalam pengelolaan zakat. Sebagai garis terdepan (fornt liner) dalam pengelolaan zakat, posisi amil zakat cukup penting. Karena itu Islam memberi perhatian atas kedudukan amil zakat ini. 

Rasulullah SAW merupakan pemimpin yang menjelaskan pentingnya penguatan profesi amil zakat.

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَزِيدَ عَنْ مُجَالِدٍ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ جَرِيرٍ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَتَاكُمْ الْمُصَدِّقُ فَلَا يُفَارِقَنَّكُمْ إِلَّا عَنْ رِضًا

Artinya: Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Hujr] telah mengabarkan kepada kami [Muhammad bin Yazid] dari [Mujalid] dari [As Sya’bi] dari [Jarir] dia berkata, Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jika datang kepada kalian seorang amil zakat, maka hendaknya dia tidak meninggalkan tempat kalian kecuali dia dalam keadaan ridla.”

Pesan apa yang dapat diambil dari hadits di atas? Kepiawaian petugas amil zakat adalah kunci percepatan pemulihan ekonomi umat Islam.

Karena profesi amil rentan dibohongi oleh para wajib zakat. Sebab ada sebagian wajib zakat yang tidak ingin membayarkan zakat hartanya seca jujur, sebagaimana sahabat Nabi Saw, Tsa’labah yang setelah kaya-raya enggan membayar zakatnya.

BACA Tidak Serampangan, Inilah Ketentuan Amil Zakat Menurut Islam

Inilah makna hendaknya terdapat kerelaan atau kejujuran pada proses pembayaran zakat dari kedua belah pihak; pembayar zakat dan petugas zakat.

Mengapa perlu kerelaan dalam berzakat? Sebab, baik orang kaya sebagai pembayar zakat ataupun amil sebagai petugas zakat Perlu membangun hubungan baik yang berkelanjutan demi pemulihan perekonomian umat Islam. 

Sebagaimana asal mula zakat yang sangat kental dengan aspek ruhani, bahwa harta yang dizakati dan wajib dikeluarkan Zakatnya berasal dari Allah SWT sebagai Dzat yang Maha Memberi Rizqi. Sehingga tidak elok apabila kita wajib zakat menyembunyikan sebagian harta kita dari pengamatan Amil karena tidak ingin membayarkan zakat atasnya. 

Apabila norma kerelaan dan kejujuran ini dipatuhi bersama-sama, maka ketentuan syariat tentang zakat dan sedekah bukan karena takut atau paksaan, melainkan berlandaskan pada keridhoan, kerelaan dan sukacita karena telah menjalankan perintah Allah SWT.

Petugas amil zakat memiliki peran vital dalam percepatan kebangkitan perekonomian Islam yang sesungguhnya. Sebab tujuan utama zakat adalah untuk memberdayakan perekonomian saudara sesama manusia yang faqir dan miskin. Berbeda dengan infaq ataupun sedekah yang sebaiknya disampaikan secara langsung dan sembunyi-sembunyi. Pengelolaan harta Zakat yang baik membutuhkan para pengelola (‘amil) yang profesional dan amanah sehingga pembagiannya bisa adil dan merata. BACA Mau Bentuk Lembaga Amil Zakat?, Begini Persyaratannya

Sehingga prinsip zakat sebagai ibadah sosial guna keadilan distribusi harta bisa benar-benar sampai kepada faqir-miskin sebagai tujuannya. Penguatan profesi amil bermanfaat guna menjaga harga diri penerima zakat, efisiensi dan efektifitas data sasaran muzakki (orang yang berzakat) dan mustahik (orang yang berhak menerima zakat), dan untuk syiar dakwah Islam dari sisi perekonomian.

Inilah indahnya agama Islam, senantiasa mengajarkan kita untuk membayar zakat kepada amil yang amanah sebaik-baiknya. Semoga Alloh SWT senantiasa memberikan hidayah dan inayah-Nya kepada kita, keluarga kita, anak keturunan kita dan muslimin semuanya untuk dapat memahami peran amil dalam mengumpulkan zakat dan mendistribusikannya, aamiin ya robbal’aalamiin.

[RAN/Foto: Internet]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *