[JAKARTA, MASJIDUNA]– Wartawan Al Jazeera Shireen Abu Aqla tewas ditembak tentara Israel, saat sedang meliput di Kota Jenin, Tepi Barat, Rabu (11/5/2022). Kematiannya membawa duka bukan saja bagi kalangan jurnalis, namun juga para pejuang hak asasi manusia. Terlebih warga Palestina sendiri.
Saat akan dimakamkan, jasad perempuan 51 tahun ini didoakan oleh para pemuka agama nasrani. Di sekitarnya berkiling orang-orang yang bersimpatik pada Shireen.
Baca Juga: Penjajahan Israel di Tanah Palestina, Buya Syafii: PBB Seperti Macan Ompong
Saat di bawa ke pemakaman, ribuan pelayat ikut mengantarkan jenazahnya ke pemakaman terakhir. Ketika dalam perjalanan itulah terdengar lantunan takbir dari sekelompok orang yang merasakan duka cita dan simpatik pada almarhumah yang sudah 25 tahun mengabdi sebagai wartawan ini.
Dalam video yang beredar, tampak sebagian orang tak kuasa menahan tangis.
Sementara Direktur Eksekutif Kampanye AS untuk Hak Palestina, Ahmad Abuznaid mengatakan permintaan investigasi hanya omong kosong, jika penyelidikan diserahkan kepada Israel.
Baca Juga: Di Tengah Serangan Israel, Ribuan Warga Palestina Salat Id di Masjid Al Aqsa
“Anda tak bisa meminta Israel untuk menginvestigasi diri mereka sendiri, setelah menyalahgunakan hak asasi manusia selama lebih dari 70 tahun dan mengharapkan mereka mencapai hasil yang berbeda dari yang telah mereka capai setelah beberapa dekade ini,” kata Abuznaid kepada Al-Jazeera.
“Ini adalah kekejaman yang telah disaksikan masyarakat internasional berkali-kali, baik direkam secara langsung atau tidak, dan kami belum pernah melihat pertanggungjawaban,” ujarnya.
(IMF/sumber: twitter)