Kalung Isteri Pejabat dan Ketegasan Umar bin Khatab

[JAKARTA, MASJIDUNA]—Khalifah Umar bin Khatab dikenal karena karakternya yang tegas dan berani. Sifat tersebut sudah tersematkan pada dirinya sejak sebelum masuk Islam. Semenjak menjadi pengikut Rasulullah SAW, Umar yang mendapat julukan “Al Faruq” itu selalu memperlihatkan karakternya yang tegas.

Tak heran, setelah Abu Bakar As-shidiq meninggal dia pun terpilih menjadi khalifah kedua. Karakternya tidak berubah, baik sebelum menjabat maupun setelah menjabat. Salah satunya adalah sifat sederhana dan menolak semua pemberian yang dikaitkan dengan jabatannya.

Hingga suatu ketika, dia pernah mendapati isterinya memakai kalung emas baru. Umar pun heran dan bertanya mengenai keberadaan perhiasan tersebut. “Dari pembesar Romawi,” kata sang isteri. Umar pun langsung memperlihatkan wajah tak suka.

“Kau tak berhak memakainya. Harus diserahkan ke negara,” ujar Umar dengan muka tak senang.

Sang isteri pun berusaha membujuk, “Apa salahnya? Ini hanya hadiah dari pembesar Romawi untukku bukan untuk negara?”

Umar segera menukas, “Apakah kalau seandainya kamu bukan isteri khalifah dia akan memberikan kalung itu kepadamu? Banyak wanita di Madinah ini, tapi kenapa hanya kamu yang diberi? Jadi ini ada hubungannya dengan negara.”

Mendengar jawaban tegas dari sang suami, sang isteri pun segera melepas kalung emas berharga mahal itu dan mengembalikannya ke baitul mal (perbendaharaan milik negara).

Itu hanya satu contoh kesederhanaan dan ketegasan Umar dalam memimpin. Ketegasan yang dia perlihatkan secara konsisten baik sebelum memerintah maupun ketika duduk di pemerintahan.

Kisah nyata dari sahabat itu sangat relevan dengan kondisi Indonesia saat ini. Banyak orang yang berubah sikap, ketika masih di luar pemerintahan dan ketika sudah masuk dalam pemerintahan.

Maka agenda pemberantasan korupsi yang didengungkan haruslah menyentuh aspek karakter para pejabat yang konsisten. Sebab suap yang merupakan persoalan akut pemberantasan korupsi, masih marak saat ini. Bukan saja kepada sang pejabat, juga melibatkan keluarganya.

(IMF/foto: batamtoday)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *