[JAKARTA, MASJIDUNA]—wabah virus corona terus menyebar di tanah air. Jumlah penderita pun terus bertambah. Para ahli kesehatan semuanya sepalat bahwa cara mencegah penularan virus ini, sala satunya dengan menjaga kekebalan (imunitas) tubuh. Hal inilah yang menyebabkan obat tradisional (herbal) kemudian laku keras seperti rempah-rempah.
Salain cara lahir, Islam sebenarnya punya beberapa cara dalam membentengi umatnya agar tak mudah sakit. Pertama puasa. Salah satu hadits yang sangat terkenal menyebutkan, “Puasalah, agar kamu sehat.” Sudah terbukti secara klinis bahwa berpuasa memang menyehatkan. Sayangnya, hadits ini hanya sering diucapkan menjelang dan selama puasa Ramadhan. Padahal, hal itu pun berlaku di luar bulan Ramadhan seperti puasa Senin-Kamis.
Banyak manfaat kesehatan dari puasa sunah ini. Mulai dari menurunkan berat badan, mengeluarkan racun dalam tubuh hingga membuat jiwa menjadi lebih tenang.
Society for Neuroscience pernah melaporkan hasil penelitian manfaat ini, dengan konsep yang disebut 5:2. Konsep ini, dalam seminggu menyarankan dua hari berpuasa. Ternyata, berpengaruh positif pada otak.
Neuron pada otak menerima lebih banyak energi yang memungkinkan untuk menumbuhkan lebih banyak koneksi pada otak.
Mark Mattson dari National Institute on Aging di Bethesda, Maryland, dan timnya melakukan penelitian ini terhadap 40 tikus.
Beberapa di antaranya ada yang tidak diberi makan sama sekali dalam satu hari, juga ada yang diberi makanan dengan jumlah kalori sama dengan tikus yang berpuasa.
Pengamatan pada tikus tersebut menunjukkan bahwa berpuasa dapat meningkatkan sekitar 50 persen zat kimia otak yang disebut BDNF (faktor neurotropika yang diturunkan dari otak). Bagi manusia, BDNF terlibat dalam pembelajaran dan ingatan.
Cara kedua dalam meningkatkan imunitas tubuh adalah dengan zikir dan berdoa. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat jumpa pers, di Bandung, Minggu(15/3/2020) menghimbau agar warga Jawa Barat banyak-banyak berdoa. “berdoa membuat tenang dan bisa meningkatkan kekebalan tubuh. Ada logika kesehatan juga” katanya.
Hal ini pun sudah banyak diteliti di dunia kedokteran. Bahwa doa dan zikir memberikan kontribusi positif terhadap kekebalan tubuh pasien.
Herbert Benson dan William Proctor, dua orang dokter asal Amerika Serikat yang pernah menerbitkan buku berdasarkan hasil penelitiannya, “Beyond the Relaxation Responses” menyebutkan pentingnya keyakinan Tuhan dalam pengobatan, yang disebutnya “Faith Factor”. “Kini saya telah memahami bahwa pengaruh teknik sederhana ini, digabungkan dengan keyakinan terdalam seseorang, dapat menciptakan suatu lingkungan internal lain yang dapat membantu individu mencapai keadaan kesehatan dan kesejahteraan yang lebih tinggi,” tulisnya.
Cara ketiga salat malam (Tahajud), yang juga terlah banyak dibuktikan manfaatnya untuk imunitas tubuh. Adalah Prof. Dr. Mohammad Sholeh, Pensyarah di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surabaya, yang sudah melakukan penelitian ilmiah manfaat tahajud bagi kesehatan. Salah satu shalat sunah itu bisa membebaskan seseorang dari serangan infeksi dan penyakit kanker.
“Tidak percaya? Cobalah Anda rajin shalat tahajud. Jika Anda melakukannya secara rutin, benar, khusyu’, dan ikhlas, niscaya anda terbebas dari infeksi dan kanker,” ucap Sholeh.
Hal itu ia sampaikan dalam disertasinya yang berjudul ‘Pengaruh Shalat Tahajud Terhadap Peningkatan Perubahan Respons Ketahanan Tubuh Imonologik: Suatu Pendekatan Psiko-neuroimunologi’.
Berkat disertasinya itu, ia berhasil meraih gelar doktor dalam bidang ilmu kedokteran pada Program Pasca Sarjana Universitas Surabaya, yang dipertahankannya.
Nah, sudah jelas bagaimana Islam mengajarkan umatnya agar tetap bugar, tetap tenang jauh dari stres yang pada akhirnya akan meningkatkan kekebalan tubuh. Jiwa yang tenang dan tubuh sehat itulah yang sering disebut mampu menangkal berbagai penyakit. Silakan buktikan.
(IMF/