[JAKARTA, MASJIDUNA] – Dosen peneliti ilmu keislaman dan sosial yang tegabung dalam Asosiasi Dosen Peneliti Ilmu Keislaman dan Sosial (ADPIKS) menggelr pertemuan untuk pertajam keterampilan metodologi penelitian. Kegiatan digelar di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Kamis (23/1/2020).
Penelitian dan pengabdian masyarakat ibarat koin mata uang dengan profesi dosen dan peneliti, keduanya tidak dapat dipisahkan. Oleh karenanya, memperkuat metodologi dalam penelitian menjadi kebutuhan para dosen dan peneliti.
“Kita memang harus menguasai penelitian kuantitatif dan kualitatif. Jika hanya menguasai kualitatif saja, maka selanjutnya pada kesempatan ini kita akan bersama-sama belajar hal-hal dasar terlebih dahulu mengenai pengggunaan aplikasi software dalam mengolah data kuantitatif,” ujar Humaidi Ketua ADPIKS dalam rilis yang diterima MASJIDUNA, Jumat (24/1/2020)
Hal senada disampaikan Wakil Ketua ADPIKS Rika Sa’diyah yang menyebutkan dosen dituntut untuk sellau memperbaharui pengetahuan khususnya di bidang penelitian baik kualitatif maupun kuantitatif.
Dalam kegiatan tersebut, penyelenggara mengadirkan Eva Kumalasari sebagai narasumber menganai metodologi penelitian kuantitatif dan kualitatif. Menurut keberadaan teknologi informasi yang berkembang pesat memberi dampak positif bagi peneliti khusus terkait dengan pengolahan data
“Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan tekhnologi, penentuan sampel tidak lagi secara konvensional dan memakan waktu yang cukup lama. Namun, dengan hadirnya berbagai aplikasi software, penentuan sampel sampai pada proses pengolahan data akan lebih praktis,” ucap Dr. Eva Kumalasari, M.Pd
Sementara menurut narasumber lainnya, Dr Hasnida M.Pd penelitian kualitatif instrumen penelitiannya tak lain adalah peneliti sendiri. Metodologi pengumpulan data , sambung Hasnida, melalui wawancara mendalam, observasi dan studi dokumen. “Ketika data sudah terkumpul dari berbagai tekhnik maka hal yang sangat penting dalam kualitatif adalah mengadakan uji keabsahan data seperti kredibilitas, dependabilitas, konfirmabilitas dan transferabilitas,” ucap dia.
Menariknya dari kegiatan ini, setelah peserta mendengar presentasi dari para narasumber, peserta langsung mempraktikan aplikasi perangkat lunak yang dapat mendukung penelitian kualitatif.
Peserta kegiatan ini dari dari berbagai perguruan tinggi di Jabodetabek seperti STIT INSIDA Jakarta, Universitas Muhammadiyah Jakarta, SIT Al-Marhalah Ulya, STAI PTDII dan STFI Sadra yang tergabung dalam ADPIKS.
[RAN/Foto: Dok. ADPIKS]