[GOWA, MASJIDUNA] — Dusun Langkoa yang terletak di Desa Bontoloe Kecamatan Bontolempangan Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan (Sulsel) ramai dikunjungi wisatawan pasca viralnya masjid mewah yang terletak di tengah hutan desa.
Masjid yang dibangun oleh pengusaha asal Sengkang Kabupateb Wajo Sulsel ini menjadi perbincangan netizen di jagad media sosial. Sang pendiri masjid, Puang Rusli mengatakan, rencananya masjid yang belum diberi nama ini akan diresmikan pada tahun 2021.
Pria kelahiran Sengkang 70 tahun lalu itu mengatakan, tujuan awal pembangunan masjid adalah sebagai tempat shalat karyawan kebun kopi miliknya. Bernama Nirmala Bukit Celebes, kebun kopi itu memperkejakan 28 karyawan yang tiap hari bekerja mengolah kebun kopi jenis Arabica ini.
“Alhamdulillah bisa membantu warga desa untuk menjadikannya mata pencaharian,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Rabu (27/11/2019).
Masjid yang ornamen dalamnya dipenuhi batuan Granit ini aktif digunakan pula oleh warga desa untuk beribadah shalat. Bahkan ramai digunakan shalat Tarawih di bulan Suci Ramadhan. Dia memastikan, masjid tersebut bakal terbuka untuk pengelolaan dan pembinaannya agar ibadah di dalamnya lebih maksimal.
Puang Busli menyambut baik tawaran Dewan Pimpinan Daerah Wahdah Islamiyah (DPD WI) Gowa yang akan mengutus Da’i untuk pengelolaan masjid tersebut. Setidaknya bagi pembinaan jamaah dan memaksimalkan fungsi masjid.
Ketua DPD Wahdah Islamiyah Gowa, Andi Tajuddin mengatakan telah ada pembicaraan. Oleh karena itu diputuskan Wahdah Islamiyah bakal mengutus da’i sesegera mungkin untuk membantu mengaktifkan Taman Pendidikan Alquran (TPA) untuk anak-anak. Serta majelis taklim untuk warga setempat.
Menurut Andi, da’i yang rencananya juga akan menjadi imam masjid. Khususnya menyambut bulan Suci Ramadhan. “Insya Allah nanti bekerjasama dengan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) WI Bontolempangan dalam pengontrolan da’i,” ujarnya.
Perlu diketahui, masjid yang dinamakan warga sekitar sebagai masjid 12 kubah ini ditempuh kurang lebih 2,5 jam dari kota Makassar. Pasca viralnya di Media sosial, sang pendiri masjid memilih untuk membatasi komunikasi dengan wartawan atau pengunjung.
Sementara Puang menambahkan, pembangunan masjid ini ikhlas karena lillahi ta’ala untuk ibadah. Dia menyayangkan bila disalahtafsirkan untuk tujuan lain. “Apalagi sampai pada tuduhan radikal,” pungkasnya.
[AHR/Foto: humas DPP Wahdah Islamiyah]