[JAKARTA, MASJIDUNA]—Warga Muhammadiyah patut bangga menjelang Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November. Sebab, salah seorang tokohnya Prof. Dr. Abdul Kahar Muzakir ditetapkan oleh pemerintah sebagai Pahlawan Nasional.
Melalui akun twiter, Sekretaris PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti pun menyatakan rasa bangganya. “Alhamdulillah, setelah Ir. Soekarno, Ki Bagus Hadikoesoemo, Mr. Kasman Singodimedjo, tahun ini Prof. Abdul Kahar Muzakir resmi mendapatkan gelar Pahlawan Nasional,” tulisnya melalui unggahan Twitter dengan disertai gambar Prof KH Abdul Kahar Muzakir
Penetapan sebagai Pahlawan Nasional dilaksanakan pada Jumat (8/11/2019) di Istana Negara, yang diwakili oleh ahli waris.
Usulan sebagai pahlawan nasional tertuang dalam Surat Menteri Sosial RI Nomor: 23/MS/A/09/2019 tanggal 9 September perihal usulan yang telah mendapat persetujuan untuk dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Tahun 2019.
Dalam dunia perjuangan kemerdekaan, sosok Kahar Muzakir dikenal sebagai anggota BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Lelaki kelahiran Kotagede, Jogjakarta pada 1907 itu juga dikenal sebagai diplomat di Timur Tengah, di awal kemerdekaan.
Darah yang mengalir pada diri Kahar Muzakir adalah pengusaha dari ayah, sementara eyangnya adalah KH Hasan Bashari yang dikenal sebagai guru tawasuf ajaran Syatariyah sekaligus Komandan lasykar saat pecah perang Jawa (1825-1830), yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro,
Masa muda Kahar Muzakir dihabiskan di Pesantren Jamsaren, Solo (Jawa Tengah) dan Terman Pacitan (Jawa Timur).
Usai mengenyam pendidikan agama di tanah air, pada usia 16 tahun dia bertolak ke Mesir untuk melanjutkan studi tentang Islam.
Sepulang ke Indonesia pada 1938, dia mengajar di Muhammadiyah, Jogjakarta. Memasuki era penjajahan Jepang, Kahar masuk ke dalam tim sembilan di BPUPKI dan turut menandatangani “piagam Jakarta”.
Dalam dunia akademik, Kahar adalah rektor pertama Universitas Islam Indonesia (UII) pada 1946 hingga 1960. Kahar Muzakir wafat di kota kelahirannya, pada 2 Desember 1973. (IMF
One thought on “Tokoh Muhammadiyah Kahar Muzakir Diangkat Sebagai Pahlawan Nasional”