[JAKARTA, MASJIDUNA] – Gerakan Kebangkitan Hati alias Nahdlatul Qulub dinilai sebagai upaya konkret untuk meperbaiki moralitas dan mental umat Islam. Langkah ini menjadi pintu masuk agar umat Islam dapat berkontribusi bagi negara dan agamanya.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Majelis Dzikir Hubbul Wathan (PB MDHW) Hery Haryanto Azumi mengatakan saat ini dibutuhkan gerakan moral berupa gerakan Kebangkitan Hati di seluruh dunia.
“Agar umat Islam fokus kepada gerakan moralitas dan mental,” kata Hery saat menyampaikan sambutan dalam silaturahim Habib Umar bin Hafidz bersama para dai dan akademisi di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Sabtu (21/9/2019).
Lebih lanjut Hery menambahkan dengan gerakan kebangkitan hati ini, dia meyakini akan memberikan peluang yang lebih besar bagi umat Islam untuk memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat dan negaranya. “Umat Islam hidup di berbagai masyarakat dan negara yang beragam, sehingga bentuk pengabdian dan integrasinya berbeda-beda,” tambah Hery.
Menurut dia, gerakan ini harus secara simultan dilakukan antara gerakan spritual dan perbaikan kualitas sumber daya manusia di seluruh dunia. “Semoga silaturrahim ini berjalan menuju arah positif dan memberikan manfaat bagi seluruh warga bangsa dan warga dunia,” harap mantan Ketua Umum PB PMII ini.
Silaturahim Habib Umar bin Hafidz dengan sejumlah dai dan akademisi di UNJ merupakan rangkaian dari lawatannya di Indonesia selama 10 hari. Kegiatan dimulai tanggal 21 dan direncanakan berakhir pada 28 September mendatang.
Sejumlah kota dijadwalkan akan dikunjungi pendiri sekaligus pimpinan Darul Musthafa, Tarim, Yaman ini seperti Jakarta, Tangerang, Bandung, Solo, Semarang, serta Kalimantan Tengah. [RAN]