[JAKARTA, MASJIDUNA] — Dakwah yang dilakukan organisasi kemasyarakatan Islam, Nahdlatul Ulama (NU) tak melulu berada di ruang-ruang masjid. Namun melalui karya berupa film menjadi media dalam menyampaikan pesan dakwah dan pendidikan. Melalui film berjudul ‘The Santri’, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sedang menyiapkan karya audio visual tersebut.
Rencananya, dalam pembuatan film bergenre santri itu, PBNU memberikan kepercayaan kepada NU Channel. Film mengangkat nilai dan kehidupan kaum santri, serta tradisi pembelajaran di lembga pendidikan pesantren berbasis kemandirian, kesederhanaan, toleransi serta kecintaan terhadap tanah air.
Perwakilan dari NU Channel, Imam Pituduh menerangkan, nilai-nilai kehidupan yang berlaku di dunia pondok pesantren mesti dilestarikan. Supaya, dapat diwariskan dari generasi ke generasi. “Agar dunia aman, damai, adil, dan makmur serta beradab,” ujarnya saat konferensi pers dan menonton bareng trailler film The Santri di Gedung PBNU, Jakarta, Senin (9/9).
Bagi Imam, film tersebut didedikasikan sebagai sarana menginformasikan keberadaan santri dan dunia pesantren. Tentunya, yang memiliki pemahaman Islam yang ramah, damai, toleran hingga anti radikalisme dan terorisme. Termasuk melihat keberagaman kehidupan di lingkup pondok pesantren.
Namun demikian, pengemasan film tersebut tetap memadankan dengan bergaya milenial kekinian, termasuk para aktor yang menjadi bintang dalam layar lebar tersebut. Dia membocorkan, alur cerita maju mundur serta menceritakan kisan dan realitas kehidupan sejarah.
“Serta visi masa depan,” imbuhnya.
Lebih lanjut Imam mengatakan, film tersebut dinilai dapat ditonton dan dinikmati semua gologan usia, suku, ras dan agama. Dia pun berharap semua bioskop di tanah air dapat memutar film tersebut. Termasuk semua kanal TV hingga media sosial dalam mempromosikan film tersebut.
Tayang perdana dijadwallkan Oktober 2019 mendatang, sebagai bagian dari memperingati hari santri. “Film ini didedikasikan sebagai monumen gerakan Santri dalam melawan radikalisme dan terorisme melalui pendekatan Islam Nusantara,” pungkasnya.
Perlu diketahui, ‘The Santri’ menjadi debut film yang diinisiasi PBNU melalui NU Channel bekerja sama dengan sutradara Livi Zheng dan Ken Zheng dengan penata musik komposer Purwacaraka. Sejumlah petinggi PBNU hadir dalam acara tersebut. Seperti Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini, sutradara dan komposer film tersebut, dan sejumlah awak media.
[KHA] Foto: youtube