[JAKARTA, MASJIDUNA] — Penyuluh agama Islam di Indonesia mesti menyebarkan salam kedamaian. Melakukan dakwah Islam di tengah masyarakat melalui cara-cara santun dengan tetap berpegang pada kedamaian dan salam menyejukan.
Demikian disampaikan Menteri Agama, Lukman Hakim Saefuddin dalam acara Anugerah Penyuluh Agama Islam PNS dan Non PNS Teladan tahun 2019 yang berlangsung di Jakarta, Rabu (21/8) malam.
“Mari
bawakan Islam dan dakwahkan Islam sebagai agama yang menebarkan salam dan
kedamaian kepada siapa pun di mana pun dan kapan pun,” ujarnya.
Menurutnya, Islam
merupakan agama yang memanusiakan manusia. Karena itu, Dia menyerukan dan
mengajak para penyuluh agama Islam berada di garda terdepan agar senantiasa
menjaga dan memelihara warisan peninggalan yang baik dari para pendahulu.
Kerukunan dan
toleransi antar umat beragama yang ada merupakan jalan panjang yang mesti
dijaga. Sebagai bangsa yang dikenal toleran di dunia, Indonesia tak lepas dari
nilai-nilai agama yang disemai dari
seluruh pendahulu bangsa.
“Mari kita
melahirkan nilai-nilai maslahat atau inovasi sesuai konteks
kekinian. Islam sangat peduli dengan aspek sosial dan semua itu bermuara
pada kemanusiaan. Itulah esensi Islam di tengah kemajemukan,” katanya.
Bagi para peraih anugerah Penyuluh Teladan Nasional 2019, Dia mengajak untuk tetap bersyukur dengan menjalankan tugas dan kewajibannya masing-masing sebagai penyuluh kepada umat muslim.
Kendati begitu, Lukman pun mengaku merasakan problematika yang dihadapi para penyulu agama Islam di lapangan. “Saya sangat menyadarinya. Dan itu menjadi tanggung jawab kami dalam mencari solusinya,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, malam anugerah penyuluh agama Islam Teladan 2019 dihadiri para para penyuluh dari berbagai provinsi, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi dan Kepala Kankemenag Kab/Kota, serta para bupati dan walikota. Anugerah Penyuluh Teladan Tingkat Nasional 2019 dan penghargaan kepada kepala daerah malam itu diserahkan Menag, didampingi Dirjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin.