Begini Strategi Membangun Kemasjidan yang Paripurna

[SAMBAS, MASJIDUNA] —  Menjadikan masjid sebagai tempat ibadah dan memakmurkannya adalah tugas bagi setiap insan muslim. Hanya saja, perlu strategi jitu dalam menarik jamaah agar tetap berkhidmat untuk menjadikan masjid yang makmur.

Ada program strategi yang dibuat Kementerian Agama untuk membangun religi sekaligus mensukseskan program prioritas Bimas Islam,” ujar Kasubdit Kemasjidan, Abdul Syukur, dalam  Workshop Pengelolaan Manajemen Masjid di Hotel Pantura Jaya Sambas – Kalbar, Selasa (20/8) kemarin sebagaimana dilansir laman Bimas Kemenag.

Menurutnya, masjid selama ini hanya berfungsi sebagai tempat melaksanakan kegiatan rutin berupa shalat lima waktu, pengajian dan majelis taklim. Padahal menjadikan masjid yang paripurna dengan memfungsikan tiga hal. Pertama, meningkatkan sumber daya manusia umat melalui masjid. Yakni berupa peningkatan wawasan, pengetahuan dan peningkatan ibadah. 

Kedua, memfungsikan masjid dalam peningkatan ekonomi umat. Ketiga, memfungsikan masjid untuk menjadi pelopor menciptakan lingkungan yang rasa persaudaraan dan persatuannya tinggi. “Makanya gerakan melalui Masjid Paripurna adalah selain bertujuan membangun religi, juga dalam rangka mensukseskan program prioritas Bimas Islam,” ujarnya.

Yakni program bantuan Masjid dan Mushalla serta program pembinaan sumber daya manusia di  Masjid. Menurut Haris,  total dana program bantuan masjid dan mushalla tahun 2019 sebesar Rp70 miliar. Dana sebesar itu diperuntukan membantu peningkatan fungsi masjid dengan distimulus dibantu Kementerian Agama.

Tentu saja dalam hal ini Ditjen Bimas Islam, yang kedepannya diharapkan program bantuan masjid dan mushala  menggunakan Teknologi Informasi. Hingga kini, kata Haris,  teknis pemberian bantuan dimulai dengan pengajuan proposal. Sayangnya, pengajuan tersebut belum teknologi informasi.

Dia berharap ke depan, pengajuan proposan berbasis teknologi   agar lebih efektif, efisien dan agar cepat direspon. Namun untuk melaksanakannya, mesti  direncanakan sebuah inovasi yang mampu mendukung dan mengimplementasikan teknologi informasi dalam pengajuan proposal bantuan masjid dan mushalla.

“Supaya  mudah, efektif dan efesien sebagai bagian dari era Revolusi Industri 4.0,” pungkasnya. [AHR]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *