Oleh Noryamin Aini (Dosen di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta)
BANYAK nasihat mendalam Habib Muhammad Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz untuk kita renungkan. Habib Umar bin Hafidz adalah sosok mulia di dunia Islam saat ini. Beliau termasuk salah satu dari 50 urutan teratas dari The Muslim 500: The Wordl’s 500 Most Influential Muslims, seperti dirilis oleh oleh Center for Muslim-Christian Understanding, Georgetown University, USA.
Ini salah satu penggalang wasiat Habib Umar bin Hafidz.
“Siapa yang memperjuangkan ketenaran keluhuran diri, maka dia tidak akan peduli terhadap pengorbanan,” terutama untuk lebih memperjuangkan kemuliaannya di mata Allah.
Sahabat!
Banyak orang biasa (tanpa ketenaran) justru, terbukti vital di jagat “langit,” tanpa ketenarannya di jagat bumi dan maya. Bahkan tanpa dia “ngoyo” mencitrakan diri-nya di mata publik.
Subhanallah!
Inilah profil banyak wali mastur (wali katum) dalam kisah-kisah sufistik. Mereka masyhur di jagat langit malaikat (alam malakut), tetapi, mereka merahasiakan kemuliaan dirinya dari tatapan dan ingatan publik, terutama pujian manusia.
Sahabat!
Prosedur menjadi orang hebat dan mulia di mata Allah, sungguh, tidak mensyaratkan pengakuan ketenaran diri kita oleh manusia. Jadi, untuk apa menghabiskan energi, biaya, dan waktu, untuk hal yang tidak perlu di mata warga langit?
Cukuplah dalam getar keikhlasan dan takhallush bahwa kita dan Allah saja yang mengerti kemuliaan diri sendiri.
[RAN]
2 thoughts on “Bisik Wasiat di Qalbu Perindu Kemuliaan”