[MASJIDUNA, JAKARTA] – Grup musik religi Not Tujuh di awal tahun 2023 ini menawarkan konsep baru. Mengusung tagline “Neo Wave” atau gelombang baru, Not Tujuh berkeinginan mengembalikan musik religi memiliki tempat di industri musik nasional. Salah satu caranya Not Tujuh dengan menawarkan konsep lirik dan lagu lebih universal dibanding sebelumnya.
Keyboardist Not Tujuh TB Sayifullah mengatakan Not Tujuh pada tahun 2023 akan menawarkan konsep yang berbeda dari sebelumnya. Ia menyebutkan, perbedaan yang paling tampak di konsep lirik dan lagu yang jauh lebih universal dan bisa diterima oleh publik. “Not Tujuh akan menawarkan lagu dan lirik yang lebih universal yang tidak mesti mengacu pada tema ketuhanan dan kerasulan. Isi lagu lebih universal untuk semua kalangan. Meski, tema musik masih sama,” ujar Tebe, demikian ia kerap disapa, saat berbincang dengan MASJIDUNA.COM, Minggu (8/1/2023).
Rilis 25 Lagu, Grup Gambus Not Tujuh Tetap Produktif di Masa Pandemi
Lebih lanjut Tebe menyebutkan kendati mengusung konsep yang lebih univesal, Not Tujuh memastikan tidak keluar dari maksud dan tujuan menjadikan musik religi sebagai medium syiar dan dakwah. Dia berharap konsep baru yang ditawarkan dapat masuk ke seluruh lapisan masyarakat. “Jadi musik religi tidak hanya ke komunitas salawat, marawis atau gambus saja, tapi target kami ke seluruh lapisan, bahkan dapat diterima oleh teman-teman non muslim,” harap Tebe.
Liza Not Tujuh Lantunkan “Law Kaana”, Geser Versi Lama Anisa Rahman
Mengawali tahun 2023 ini, Not Tujuh mengenalkan personil baru. Saat ini Not Tujuh beranggotakan Tebe Syaifullah (Keyboardist), Citra Nabila (Vocalis), Arief Prasetyo (Drummer) dan Reza Edo (Guitarist). Band religi yang berdiri pada Mei 2019 ini, tak terlepas dari grup religi Sabyan. Sejumlah pendiri Not Tujuh sebelumnya beraktivitas di grup religi Sabyan.
[RAN/Foto: Tangkap Layar Profil Not Tujuh]