Meski jauh dari target, setidaknya di periode 2020 mencekati angka pada 2019. Penyebabnya akibat situasi pandemi Covid-19.
[BANDA ACEH, MASJIDUNA] — Penyaluran zakat dari para muzakki oleh panitia pengelola dilakukan secara transparan. Setidaknya Baitul Mal Kota Banda Aceh misalnya, telah mendistribusikan zakat ke berbagai senif penerima mencapai angka Rp9,7 miliar sepanjang 2020.
Kepala Baitul Mal Kota Banda Aceh Asqalani di Banda Aceh, Senin, mengatakan senif zakat yang terbanyak adalah fakir miskin. Kemudian zakat modal usaha dan beasiswa pendidikan. Namun dari delapan senif yang ada, ternyata hanya enam senif yang menerima.
“Dua senif yang tidak ada yakni riqab atau budak yang dimerdekakan serta amil,” ujarnya Senin (30/11) kemarin.
Selain menyalurkan zakat dalam bentuk uang, Baitul Mal mendistribusikan zakat dalam bentuk pembangunan rumah yang ditujukan bagi kaum dhuafa. Menurutnya di periode 2020 terdapat 20 unit rumah dhuafa yang dibangun. Dengan begitu, total rumah dhuafa yang dibangun sejak tiga tahun terakhir mencapai 62 unit. Bahkan nilai pembangunan mencapai Rp100 juta per rumah.
Asqalani melanjutkan, terkait dana zakat, infaq, dan sedekah masyarakat yang dihimpun Baitul Mal Kota Banda Aceh, terkumpul mencapai Rp12 miliar tercatat hingga Oktober 2020. Meski angka tersebut jauh dari target, setidaknya mendekati angka pada 2019.
Dia menerangkan, target zakat, sedekah, dan infaq yang direncanakan pada 2020 sebesar Rp22 miliar. Baitul Mal Kota Banda Aceh berupaya memenuhi target tersebut, sama dengan yang dihimpun pada 2019 yang jumlahnya mencapai Rp16 miliar. Dia menilai rendahnya realisasi zakat, infaq, dan sedekah yang dihimpun akibat dampak pandemi COVID-19.
“Wabah COVID-19 menyebabkan badan usaha dan unit perekonomian yang selama ini menyalurkan zakat, infaq, dan sedekah tidak berjalan,” pungkasnya.
[AHR/Ant/Ilsutrasiifoto: korankaltara]