Mafia Tak Berkutik Di Tangan Khalifah Ustman

[JAKARTA, MASJIDUNA]-–Para mafia dan penimbun barang kebutuhan pokok merajalela sejak lama. Apalagi saat warga terkena wabah. Ditambah lagi saat Ramadhan. Sudah menjadi berita umum para mafia dan penimbun beraksi ketika kesempatan datang, dan mereka menyuap para penguasa yang tidak amanah.

Rupanya, soal mafia dan penimbun bahan kebutuhahn pokok sudah ada sejak sejak zaman dulu. Khalifah Ustman bin Affan (644-655M) pun pernah berhadapan dengan penjahat ekonomi ini. Tapi untunglah, karena Ustman adalah pemimpin yang berani dan amanah, hal itu bisa dia patahkan.

Pada suatu masa di masa pemerintahannya, terjadi paceklik berkepanjangan. Ustman pun segera mendatangkan gandum dari wilayah lain sebagai stok kebutuhan warga.

Tapi begitu kebutuhan gandum datang ke gudang-gudang, para mafia ini pun segera beraksi. Mereka menemui khalifah Ustman untuk “negosiasi”. Para mafia menawarkan keuntungan lima persen agar Khalifah Utsman mau menjual kepada mereka. Para mafia berjanji akan menjual bahan pokok itu kepada rakyat dengan harga murah. “Harga stabil, rakyat senang,” begitu kira-kira janji para mafia itu.

Tapi Utsman yang juga merupakan bekas pengusaha kaya di zaman Rasulullah, tidak mau percaya begitu saja. Dia tahu cara mereka mengelabui penguasa dan rakyat.

Maka Utsman pun menawarkan harga yang tidak mungkin bisa mereka penuhi. Kalau pun mau, itu akan menguntungkan keuangan negara. “Maukah kalian memberikan keuntungan 1000 persen?” tanya Ustman.

Mendengar pertanyaan itu, para mafia itu geleng kepala. “Mana mungkin. Itu terlalu mahal,” kata para mafia itu.

Ustman pun tak ambil peduli. “Tak masalah. Gandum ini kan aku bagikan kepada masyarakat secara gratis,” kata Ustman sambil berlalu.

Utsman bin Affan adalah khalifah ketiga setelah Nabi Muhammad wafat. Kedermawanan dan ketekunan dalam berbisnis sudah teruji sejak lama. Utsman pernah membeli sumur milik orang Yahudi untuk kepentingan rakyat. Pernah memberikan 1000 pikul perbekalan unta ketika Rasululah membentuk angkatan perang.

Di masa Utsman pula mushaf Al-quran yang kita kenal disusun dan distandarisasi untuk disebarkan ke berbagai penjuru dunia. Khalifah Utsman wafat dalam usia 80 tahun.

(IMF/foto:bincangsyariah.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *