Harapan MPR agar Penyelenggaraan Ibadah Haji Tetap Terlaksana di Saudi

[JAKARTA, MASJIDUNA] — Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo berharap pelaksaan ibadah haji tahun ini tetap berlangsung dan tidak terhalang pandemi Covid-19. Karenanya, semua elemen masyarakat harus patuh dan konsisten menerapkan pembatasan sosial guna menurunkan jumlah pasien Covid-19 di dalam negeri. 

“Keberhasilan masyarakat Indonesia memutus rantai penularan Covid-19 akan membuka akses bagi calon jamaah beribadah haji di kota suci Mekah pada tahun ini. Untuk memenuhi harapan para calon jamaah haji Indonesia, tak ada pilihan lain kecuali kerja lebih keras dan bersungguh-sungguh menurunkan jumlah pasien di dalam negeri. Bahkan, kalau bisa hingga ke level zero Covid-19,” ujar Bamsoet di Jakarta, Kamis (30/4/20).

Mantan Ketua DPR periode 2014-2019 ini menuturkan, Kerajaan Arab Saudi telah melakukan survei persiapan pelaksanaan ibadah Haji tahun 2020. Survei dilaksanakan oleh World Hajj and Umrah Convention (WHUC) di 25 negara pengirim jamaah haji, termasuk Indonesia.

Survei oleh WHUC itu bertujuan mendapatkan informasi tentang langkah atau kebijakan setiap negara mengendalikan dan mencegah penularan Covid-19. Survei yang sama juga ingin mengetahui kesiapan negara jika harus ada karantina sebelum perjalanan dan ketika tiba di Saudi. 

“Survei ini memberi titik terang bagi pelaksanaan ibadah haji tahun ini, setelah sebelumnya tak menentu akibat pandemi global Covid-19. Arab Saudi akan membuka akses bagi jamaah haji Indonesia jika upaya memutus rantai penularan Covid-19 di dalam negeri menunjukan kecenderungan yang semakin positif,” kata Bamsoet.

Mantan Ketua Komisi III DPR itu menambahkan, survei WHUC menjadi angin segar bagi ratusan ribu calon jamaah haji Indonesia sudah lama melakukan persiapan. Di tahun ini, kuota haji Indonesia terdiri dari 203.320 kuota haji reguler dan 17.680 kuota haji khusus. Termasuk satu persen di antaranya atau 2.040 kuota khusus untuk jamaah lansia.

“Momentum survei persiapan haji oleh Arab Saudi ini hendaknya dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh masyarakat, para ulama dan tokoh agama. Bahu membahu bersama pemerintah, para ulama dan tokoh masyarakat hendaknya semakin aktif mengajak umat untuk selalu patuh dan konsisten melaksanakan pembatasan sosial untuk memutus rantai penularan Covid-19,” pungkas politisi Partai Golkar itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *