Siwak, Kebiasaan Nabi yang Menyehatkan

[JAKARTA, MASJIDUNA]—Gaya hidup Rasulullah Muhammad SAW yang bersih telah memberikan inspirasi bagi kehidupan umat Islam di dunia. Bahkan, praktik hidup itu telah terbukti menyehatkan, seperti puasa senin-kamis atau bersiwak (menggosok gigi).

Hadits tentang bersiwak atau bersugi terdapat dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dalam kitab “Lulu wal Marjan”.

“Bahwasanya Rasulullah bersabda: sekiranya tidak akan menyulitkan umatku atau manusia, tentulah aku memerintahkan mereka bersugi (bersiwak) tiap-tiap sembahyang.”

Pada hadits lain Rasulullah mengatakan, “adalah Nabi apabila bangun dari tidur di malam hari, niscaya menggosok mulutnya dengan kayu sugi.”

Dari dua hadits tersebut, maka Rasulullah menyukai siwak pada beberapa keadaan, yaitu ketika akan salat dan bangun tidur. Hikmahnya adalah mendorong orang yang salat agar lebih khusyuk dan afdal sebab merasa bersih. Bahkan ada juga yang mengatakan bahwa bersiwak sebelum salat karena malaikat meletakan mulutnya atas mulut orang yang salat.

An-Nawawy dalam sarah Muslim mengatakan, berwisak itu sunah bukan kewajiban dalam segala keadaan. Ulama Irak beraliran syafii Abu Hamid Al-Isfarsyinyi dan ulama-ulama lain yang sealiran mengatakan bahwa Abu Daud ibn Ali berpendapat bahwa bersiwak itu wajib seperti juga disampaikan oleh Al Mawardi dan Daud.

Masih menurut An-Nawawy, disukai bersiwak pada lima keadaan, yaitu di waktu wudhu. akan membaca quran, saat bangun tidur dan di waktu telah berubah bau mulut. Perubahan bau mulut itu disebabkan oleh beberapa hal yaitu karena tidak makan dan minum, karena makanan yang berbau busuk, karena lama tidak bicara dan karena banyak bicara.

Cara hidup Rasulullah yang terbiasa bersiwak adalah merupakan contoh hidup sehat. Bahkan, menurut catatan sejarah, orang-orang di Eropa belum mengenal mandi teratur dan gosok gigi sebelum bersentuhan dengan komunitas Islam (moor).

Nabi bersiwak dengan batang kayu arak, yang kini dikenal sebagai siwak. Ulama lain berpendapat hal ini berarti pentingnya membersihkan gigi dan mulut bagi orang Islam, meski tanpa kayu arak.

Hal yang terlihat remeh temeh ini terbukti merupakan khasanah kekayaan Islam dalam mengajarkan umatnya untuk hidup bersih. Bahkan, dalam dunia yang semakin menuntut kebersihan ini, Rasulullah sudah lebih awal mempraktikannya. Terbukti, hampir semua praktik hidup Rasulullah berkesesuaian dengan cara hidup sehat sampai saat ini.

(IMF/foto: CNNIndonesia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *