[JAKARTA, MASJIDUNA]—Setiap kejadian mengandung sebuah pesan. Tak ada peristiwa yang terjadi begitu saja, sudah pasti ada makna di balik semua peristiwa. Islam memberikan tuntunan agar setiap peristiwa tak dilewatkan begitu saja, tapi menjadi sarana untuk mengambil pelajaran (ibroh) dan bersyukur.
Pimpinan Pondok Pesantren Al Mutaalimin Kemandoran, Jakarta Selatan, Ustad Faishol mengatakan di sebuah pengajian bahwa adanya wabah virus corona mengandung hikmah. “Banyak orang yang mengakui adanya Allah,” katanya. Hal itu bisa dilihat dari postingan di media sosial, banyak yang berharap Allah segera mengambil virus corona.
Hikmah lain adalah orang merasa takut kepada Allah. “Rasa takut kepada Allah haruslah melebihi takut kepada virus,” katanya.
Memang, virus yang bergentayangan itu membuat sebagian orang menyadari arti penting kedekatan pada sang maha pencipta. Bahkan meski banyak yang sudah terbiasa hidup sehat, kembali diingatkan untuk sering-sering membersihkan diri.
Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhid KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) pun sama-sama menjelaskan hikmah dari wabah corona. “Islam itu artinya selamat. Menyelamatkan diri sendiri dan menjadi jalan untuk keselamatan orang lain. Allah tahu kita suka masjid,” kata Aa Gym. Namun dalam kondisi saat ini, tak boleh ada yang merasa paling pintar dan paling tahu. “Hikmahnya, kita jadi tahu betapa luasnya fiqih Islam, “katanya.
Di sisi lain, dengan himbauan untuk tetap di rumah banyak keluarga yang mulai merasakan kedekatan dengan anggota keluarga sendiri. Misalnya, mengajarkan mengaji kepada anak-anak dan salat berjamaah di rumah.
Di sinilah Islam memperlihatkan keluasannya. Virus corona yang membuat kehidupan menjadi morat-marit, tetaplah memiliki sisi yang patut disyukuri yakni kesadaran tentang kekuasaan Allah.
(IMF/foto: