Sertifikasi Khatib Tak Boleh Membatasi Dakwah

Tak menjadi soal. Apalagi banyaknya pendakwah yang belum memiliki kapasitas  pengetahuan agama yang cukup, namun terjun ke masyarakat.

[JAKARTA, MASJIDUNA] — Keinginan Wakil Presiden Maruf Amin agar adanya sertifikasi bagi khatib mendapat pandangan dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Yakni tetap diperbolehkan menyertifikasi sepanjang tidak mengekang dalam berdakwah.

“Sah saja, tetapi tak bisa sertifikasi dijadikan alat membatasi atau mengekang dakwah,” ujar Wakil Sekretaris Lembaga Dakwah PBNU Saifullah Amin sebagaimana dikutip MASJIUDNA dari laman Antara.

Baginya, rencana pemberiakn sertifikasi terhadap khatib tak menjadi soal. Apalagi banyaknya pendakwah Islam yang belum memiliki kapasitas  pengetahuan agama yang cukup. Namun justru terjun untuk mendakwahi masyarakat.

Saifullah mengingkatkan agar pemerintah tak membatasi khatib dalam menyiarkan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin di tengah masyarakat melalui sertifikasi khatib. “Pemerintah jangan sampai membatasi dakwah,” ujarnya.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin sebelumnya  mengatakan khatib harus tersertifikasi. Selain itu memiliki komitmen kebangsaan. Pasalnya, posisi pendakwah sebagai penceramah akan berpengaruh pada cara berpikir, bersikap, dan bertindak dari umat Islam.

“Khatib itu omongannya betul-betul harus membawa kemaslahatan. Makanya perlu ada sertifikasi khatib, yang bacaannya benar, komitmennya benar, diberi sertifikat. Nanti Ikatan Khatib DMI (Dewan Masjid Indonesia) mempertanggungjawabkan itu,” ujarnya saat membuka Rakernas II dan Halaqah Khatib Indonesia di Istana Wapres Jakarta sepekan lalu.

Menurut Ma’ruf, khatib harus memiliki pemahaman agama Islam yang benar, baik dari segi pelafazan maupun pemaknaan terhadap ayat-ayat Al Quran. Sehingga ceramah yang disampaikan para khatib tidak disalahartikan oleh umat Islam.

“Khatib harus memiliki kompetensi, pemahamannya tentang agama harus betul, harus lurus. Cara pengucapan, lafaz-nya, harus benar. Jadi harus diseleksi khatib itu, harus punya kompetensi,” katanya.

[AHR/Antara/Ilustrasi:Voa Islam]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *