Pencegahan Tuberkulosis Sasar Ribuan Pesantren di Jateng

[SEMARANG, MASJIDUNA] — Pencegahan dan pemberantasan terus dilakukan terhadap penyakit tuberkulosis (TBC) yang dilakukan Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI). Dalam rangka itu, PPTI  berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyasar ribuan pondok pesantren (Ponpes) yang tersebar di 35 kabupaten/kota se-Jateng.

Demikian disampaikan Ketua PPTI Jawa Tengah dr Hartanto usai bertemu dengan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen di Semarang, Senin (10/2). “Kami akan menyusun program salah satunya melakukan literasi melek tuberkulosis di ribuan ponpes yang tersebar di Jateng,” ujarnya.

Dia mengatakan, ribuan Ponpes di Jateng dengan jumlah santri mencapai puluhan ribu itu menjadi salah satu kelompok masyarakat yang menjadi sasaran program PPTI pada 2020. Nah melalui program kesehatan itu, para santri diharapkan dapat memahami apa itu penyakit tuberkulosis. Termasuk  cara penularannya, gejala-gejalanya, serta cara pencegahan dan pengobatannya.

Menurut dia, tidak sedikit Ponpes yang menempatkan santrinya tidur bersama di satu ruangan. Sehingga bila terdapat  satu santri yang menderita penyakit tuberkulosis, maka dikhawatirkan penularannya bakal lebih mudah dan cepat. Dia menerangkan tuberkulosis disebabkan bakteri ‘mycobacterium tuberculosis’ menyerang paru-paru. Namun tak jarang pula bakteri dapat mempengaruhi bagian tubuh lainnya.

“Tuberkulosis sangat tergantung atau dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Kita mendukung program Pemprov Jateng yang sedang gencar memberantas penyakit ini, kemudian kami masuk pada masyarakat yang risikonya tinggi terhadap penularan tuberkulosis, antara lain di ponpes,” ujarnya.

Ia mengatakan bahwa tuberkulosis sudah ada obatnya. Walhasil, penderitanya tidak perlu khawatir terhadap kesembuhan penyakit tersebut. Menurutnya, bila dalam kurun enam bulan diobati dan patuh minum obat, maka pasien akan sembuh dari Tuberkulosis.

“Obatnya sendiri dapat diperoleh secara gratis di puskesmas,” ujar Hartanto.


Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen mendukung program literasi melek tuberkulosis di ponpes-ponpes yang dilakukan PPTI Jateng. Terlebih tak sedikit Ponpes di Jateng memiliki berbagai aktivitas bersama-sama di lingkungan pondok. Selain Ponpes, penyuluhan tentang tuberkulosis juga perlu dilakukan di panti-panti lansia dan kelompok-kelompok masyarakat lainnya yang rentan tertular penyakit ini.

“Kami mengapresiasi program-program PPTI Jateng, kami juga sangat mendukung program melek Tuberkulosis di lingkungan ponpes, apalagi kasus Tuberkulosis di Jateng cukup tinggi,” pungkasnya.

[AHR/Antara/Foto: Jatengprov.go.id]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *